Timnas Indonesia U-19 yang sudah dipersiapkan sejak awal tahun batal tampil di Piala Dunia U-20.(Foto/Dok. PSSI).
SuarIndonesia – Pengamat sepak bola nasional, M. Kusnaeni menyebut PSSI harus menyiapkan kompetisi sebagai solusi buat pemain Timnas Indonesia U-19 yang saat ini batal tampil 99 jodi Piala Dunia U-20 pada 2021 batal, dan dipindah ke 2023.
Amirudin Bagas Kaffa dkk yang saat ini tergabung di Timnas U-19 sudah menjalani pemusatan latihan (TC) secara intensif bersama Shin Tae Yong sebagai persiapan menuju Piala Dunia U-20 yang seharusnya digelar 2021.
Mereka memulai TC di Chiang Mai, Thailand pada Februari lalu yang kemudian dilanjutkan ke Kroasia selama dua bulan sejak akhir Agustus. Saat ini mereka sedang berlatih di Spanyol.
Di lain pihak, FIFA memutuskan untuk membatalkan Piala Dunia U-20 2021 dan memundurkannya ke 2023 mendatang. Kondisi ini otomatis membuat perencanaan yang telah dibuat harus dirombak total, termasuk pergantian para pemainnya.
Timnas U-19 saat ini tidak memungkinkan untuk tampil di Piala Dunia U-20 2023 karena secara usia mereka dipastikan sudah lewat.
“PSSI harus menjaga mereka dengan menyiapkan liga atau kompetisi supaya mereka tidak berkurang kemampuannya, kompetisi jangan putus. Fokus PSSI saat ini menjaga mereka, merawat potensi besar anak bangsa,” kata Kusnaeni dikutip CNNIndonesia.com, Senin (28/12/2020).
Materi pemain yang saat ini masuk ke Timnas U-19 disebut Kusnaeni merupakan salah satu generasi terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Terbukti dari progres selama mereka dilatih oleh Shin Tae Yong dalam 10 bulan terakhir.
Sebab itu, para pemain yang ada di dalamnya harus dijaga dan dirawat bakat dan potensinya. Diharapkan dalam dua tahun ke depan, kemampuan David Maulana dkk bisa tetap terjaga dan meningkat pesat.
“Yang terbaik itu pelatih dilibatkan dari awal prosesnya, mulai dari merancang kompetisi sampai prosesnya. Sebenarnya kita sudah punya kompetisi rutin Elite Pro Academy U-18 dan U-20. Tapi apakah kompetisi ini sesuai atau butuh pelapis,” ucapnya.
Sementara di sisi lain, mempersiapkan Timnas U-16 yang ada saat ini untuk ke Piala Dunia U-20 2023 mendatang bukan pilihan ideal bagi PSSI. Dari segi usia para pemain Timnas U-16 masih berusia rata-rata 18 tahun pada 2023 nanti.
Di level usia muda, perbedaan usia 1-2 tahun sangat berpengaruh pada penampilan dan kemampuannya. Tapi tidak menutup kemungkinan beberapa pemain di level Timnas U-16 yang ada saat ini bisa disiapkan, meski harus melalui tahap uji seleksi yang ketat.
“Tapi kalau kata saya langsung menunjuk Timnas U-16 untuk menggantikan Timnas U-19 di Piala Dunia U-20 2023 terlalu gegabah,” ujar Kusnaeni.
“Timnas U-16 ini kan baru 18 tahun dua tahun ke depan, sedangkan lawan-lawannya 20 tahun. Perbedaan 1-2 tahun itu berpengaruh,” jelas Kusnaeni.
Di sisa waktu dua tahun ini, kata Kusnaeni, PSSI bisa menggelar kompetisi Elite Pro Acaademy baik U-17 maupun U-18 yang targetnya fokus mencari pemain untuk Piala Dunia U-20 2023.
GIF Banner Promo Testimoni
Kompetisi menjadi kunci dan satu-satunya jalan untuk Timnas U-19 mencari materi pemain terbaik yang disesuaikan dengan kebutuhan tim dan pelatih.
“Seperti apa nanti bentuk kompetisinya, tergantung pelatih, harus diajak diskusi minta pendapat baiknya kelompok usia berapa untuk mendapatkan materi pemain yang sesuai kebutuhan tim,” ujarnya.
Sementara itu, beberapa pemain yang saat ini ada di Timnas U-19 masih bisa disiapkan untuk ‘magang’ tampil di SEA Games 2021 Vietnam. Seperti misalnya, Elkan Baggott, Bagus Kahfi, Bagas Kaffa dan Rizky Ridho yang dianggap Kusaeni sudah bisa untuk naik level ke yang lebih tinggi.
“Kalau satu tim ke SEA Games 2021 terlalu dini. Di Timnas U-23 ke SEA Games 2021 nanti disiapkan beberapa pemain U-19
PSSI harus menyiapkan kompetisi sebagai solusi buat pemain Timnas Indonesia U-19 yang saat ini batal tampil di Piala Dunia U-20 pada 2021.(RA)