Suarindonesia – Angka Kematian Ibu (AKI) maupun anak, menjadi salah satu topik yang ditanyakan oleh rombongan DIY kepada Pemprov Kalsel.
Rombongan pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) secara khusus mengunjungi Pemerintah Provinsi Kaliamnatn Selatan (Kalsel), Selasa (14/5).
Rombongan yang terdiri dari Pemprov dan DPRD DIY ini, disambut Asisten Bidang Pemerintahan Setdaprov Kalsel, Siswansyah di ruang rapat Maksid.
Sebab nyatanya di Kalsel terjadi penurunan AKI. Diketahui pada tahun 2018, AKI terjadi 108 kasus dari perkiraan 135 dari 100 ribu kelahiran hidup.
Pun halnya dengan angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian balita (AKABA) terus mengalami penurunan.
Selain itu, stunting bayi di bawah lima tahun (balita) mengalami penurunan antara tahun 2013 sebesar 44,3 persen, tahun 2018 sebesar 33,1 persen.
“Kami menilai Kalsel berhasil di bidang pelayanan kesehatan terutama penanganan kematian ibu dan anak,” kata
Asisten Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat Setdaprov DIY, Arofa Noor Indriani.
Menurutnya, kunjungan kerja ini dalam rangka optimalisasi pelayanan publik untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ia menyebut secara substansi kesehatan di Kalsel cukup maju yaitu penanganan ibu dan anak.
“Kita harus mengetahui bagaimana itu bisa terjadi dan juga tentu saling sharing, ternyata beda situasi beda penanganan,” urainya.
Sementara itu Siswansyah mengatakan, suatu kehormatan rombongan DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta datang berkunjung ke Kalsel dan tertarik untuk mengetahui lebih jauh terkait dengan sektor kesehatan. (RW)