Rendy Juliansyah (kanan) menimba ilmu sepak bola di Spanyol. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Suarindonesia – Rendy Juliansyah, pemain yang turut memperkuat Timnas Indonesia pada Piala Asia U-16 2018 dan kini tergabung dengan klub Leganes menggunakan hak pilih dalam pemilihan umum di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Madrid.
Mantan anak asuh Fakhri Husaini di skuat Garuda Muda itu tengah menjalani karier di tim muda Leganes yang bermarkas di pinggiran ibu kota Spanyol.
Rendy sudah berada di Leganes sejak Desember 2018, menyusul keberadaan dua pemain muda Indonesia yang sudah lebih dulu bergabung dengan skuat Los Pepineros, Syukran Arabia Samual dan Ahmad Rusdianto.
Jebolan SSB ASIOP Jakarta itu turut berpartisipasi dalam pemilihan umum dengan memberikan suara di KBRI Madrid bersama 10 pemain muda Indonesia lainnya yang tergabung dalam klub Palencia dan Arandio.
Para pesepakbola muda di Indonesia yang berada di Spanyol itu menempuh perjalanan lebih kurang tiga jam dengan kereta api untuk mendatangi KBRI Madrid.
Setidaknya terdapat 20 pesepakbola Indonesia yang sedang menjalani pelatihan di Spanyol, namun sebagian belum mendapat hak memilih pada pesta demokrasi kali ini.
Menurut rilis KBRI Madrid yang diterima CNNIndonesia.com, terdapat 248 pemilih dari total 333 daftar pemilih tetap (DPT) di Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) Madrid.
Penyelenggaraan Pemilu 2019 di Spanyol juga disebut berjalan cukup lancar dengan tingkat partisipasi mencapai 74 persen.
Berdasarkan waktu kunjungan, banyak Warga Negara Indonesia yang hadir pada sore hari. Hari pencoblosan juga dijadikan sebagai ajang reuni sesama WNI.
Penghitungan suara hasil Pemilu 2019 di Spanyol akan dilakukan pada 17 April pukul 13.00 waktu setempat, merangkum jumlah suara melalui TPSLN maupun pos.
Rendy merupakan salah satu pemain mantan penghuni skuat Timnas Indonesia U-16 yang berpisah dari mayoritas anggota tim. Saat ini banyak pemain mantan anggota Timnas Indonesia U-16 berada di Inggris mengikuti program Garuda Select yang dipantau juga oleh Bima Sakti.(CNNIndonesia/RA)