Warga Tersisa Kolong Jembatan Antasari, Tiga dari Batola

- Penulis

Rabu, 9 Januari 2019 - 20:13 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suarindonesia – Sembilan warga yang tersisa terdata tetap tinggal di sisi sebelah kiri Jembatan Antasari atau di depan pagar hotel Swiss Bell Hotel ternyata tidak semuanya warga kota Banjarmasin.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Banjarmasin, Drs H Hermansyah mengatakan saat Polisi Pamong Praja meninjau ke TKP untuk melakukan sosialisasi serta pendataan ternyata ditemukan tiga warga yang berasal dari kabupaten tetangga.

“ini bukan warga kita semua, ternyata ada tiga warga yang berasal dari Kabupaten Batola, dan sisanya warga kota Banjarmasin dari sembilan warga ini,” ucap Kadis Pol PP Kota Banjarmasin, Rabu (9/1).

Meski mengetahui bahwa ada yang bukan warga Kota Banjarmasin, Hermansyah mengklaim tidak dapat memulangkan mereka ke tempat asal mereka karena terkait soal pekerjaan mereka sebagai drop ship di Pelabuhan Lima.

“Bagaimana bisa kita pulangkan mereka bekerja di sana, akan tetapi mereka ini bandel disuruh pindah ke rusunawa juga tidak mau. Kemudian dititipkan di rumah singgah juga ogah mereka ini, maunya ya tetap tinggal di sana,” ujarnya.

Baca Juga :   KOBARAN API Lalap Kios Sembako dan Rumah di Ratu Zaleha

Walaupun Satpol PP masih belum bisa menertibkan akan tetapi Hermansyah mengaku sudah berkali-kali sosialisasi meninjau ke TKP untuk secara santun agar mereka meninggalkan tempat tersebut supaya tidak menjadikan Banjarmasin kumuh.

Namun Hermansyah berjanji dalam waktu dekat akan menertibkan secara paksa, dengan melakukan pemagaran secara total. “Masih menunggu keputusan dari Dinas PUPR kapan bisa terkait penyediaan pagar, kami selalu siap menertibkan jika diperlukan,” ungkapnya.

Sebelumnya sejumlah warga yang tinggal di kolong Jembatan Antasari tersebut sudah pernah ditertibkan dengan dilakukan pemagaran di kolong Jembatan Antasari. Tetapi mereka membandel malah membuat pondokan kecil di samping Jembatan Antasari.(SU)

Berita Terkait

DUGAAN MALAPRAKTIK di RS Milik Pemerintah di Banjarmasin, Kepala Bayi Tertinggal di Rahim Sang Ibu
DISERBU Pembeli Stand Dinas Pedagangan Balangan
PERPUSTAKAAN HYBRID Kejari Tabalong Terdapat 572 Buku Digital dan 1.124 Konvensional Bersertifikat Nasional
MUSRENBANG Kejaksaan RI Tahun 2024, Begini Arahan ST Burhanuddin
MILIKI Tiga Paket Sabu, Aluh Digiring ke Penjara
VONIS Ayah Gembong Narkotika Dikurangi 4 Bulan, Sebagian Harta Dikembalikan
BANJARMASIN Terima Penghargaan Pembangunan Kota Terbaik di Kalsel Tahun 2024
PASCA Lebaran Jumlah Penduduk Warga Pendatang Bertambah

Berita Terkait

Kamis, 25 April 2024 - 19:59 WITA

DUGAAN MALAPRAKTIK di RS Milik Pemerintah di Banjarmasin, Kepala Bayi Tertinggal di Rahim Sang Ibu

Kamis, 25 April 2024 - 19:21 WITA

MUSRENBANG Kejaksaan RI Tahun 2024, Begini Arahan ST Burhanuddin

Kamis, 25 April 2024 - 18:32 WITA

KELUARGA KORBAN Pengeroyokan Kecewa Hasil Rekonstruksi di Palsek Kertak Hanyar

Kamis, 25 April 2024 - 18:22 WITA

VONIS Ayah Gembong Narkotika Dikurangi 4 Bulan, Sebagian Harta Dikembalikan

Kamis, 25 April 2024 - 15:51 WITA

BANJARMASIN Terima Penghargaan Pembangunan Kota Terbaik di Kalsel Tahun 2024

Kamis, 25 April 2024 - 00:47 WITA

PASCA Lebaran Jumlah Penduduk Warga Pendatang Bertambah

Kamis, 25 April 2024 - 00:40 WITA

MUSRENBANG di Banjarmasin untuk RPJPD 2025-2045, Ini yang Disorot

Kamis, 25 April 2024 - 00:36 WITA

RPJPD 2024 Banjarmasin Sinkronkan IKN

Berita Terbaru

Beberapa stand menjual aneka kebutuhan masyarakat ini langsung diserbu pembeli (SuarIndonesia/Adv)

Balangan

DISERBU Pembeli Stand Dinas Pedagangan Balangan

Kamis, 25 Apr 2024 - 19:43 WITA

error: Content is protected !!

Eksplorasi konten lain dari Suar Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca