Suarindonesia – Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina melakukan sidak ujian nasional berbasis komputer (UNBK) yang pelaksanaannya bersamaan antara SMP/Mts pada 22 sd 25 April 2019.
Pada hari pertama pelaksanaan UNBK, orang nomor satu di Pemko Banjarmasin ini sidak di SMPN 10 Banjarmasin yang langsung diterima Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Drs H Totok Agus Daryanto.
Menurut Ibnu, pelaksanaan UNBK tingkat SMP di Kota Banjarmasin ini berjalan dengan lancar. Hal ini karena persiapannya dilakukan secara matang termasuk seringnya try out dan simulasi.
“Ya, persiapannya secara sarana-prasarana sudah, juga sering try out. Apalagi anak-anak sekarang kan melek IT. Jadi Insya Allah semua lancar,” ungkapnya.
Meskipun nilai UNBK tidak menjadi penentu kelulusan, namun Walikota menarget prestasi siswa tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu.
“Ya, minimal sama dengan tahun lalu lagi. Akan lebih baik lagi kalau bisa meningkat,” katanya.
Sementara terkait temuan keterlambatan siswa login UNBK di tiga SMPN Kota Banjarmasin selama beberapa menit.
Menurut Ibnu, ini problem dari jaringan yang ada keterlambatan. Namun karena kecekatan pihak Telkom, masalah serupa itu tidak bertahan lama.
“Pihak Telkom mengambil langkah cepat agar pelaksanaan UNBK tidak lambat, karena jaringan online,” katanya.
Secara umum, sebanyak 7.889 siswa/siswi dari 43 SMP negeri maupun swasta bakal mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Kota Banjarmasin, Kalsel.
UNBK SMP/MTs tersebut berlangsung empat hari dimulai pada Senin-Kamis (22-25/4/2019) mendatang.
“Jumlah sekolah jenjang SMP negeri ada 35 untuk keseluruhan SMP/MTS ada 43 sekolah dengan jumlah murid 7.889 siswa yang akan UNBK Tahun ini,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto.
Totok menerangkan bahwa pihaknya telah melakukan persiapan dalam menghadapi UNBK.
Hal tersebut untuk mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan selama pelaksanaan UNBK.
Bahkan, kata Totok, Dinas Pendidikan juga telah menyurati tiga instansi pemerintah, yakni PLN, dan Telkom untuk ikut mendukung jalannya UNBK.
“Biarpun kita sudah menyurati PLN, Telkom selama pelaksanaan ujian nasional untuk tidak mematikan listrik, Telkom tetap menjaga bandwidth,” katanya.
Ia menjelaskan untuk sekolah yang belum mandiri tersebut salah satu faktornya karena jumlah muridnya yang banyak sehingga memerlukan sarana dan prasarana yang lebih lagi (belum memenuhi).
“Tidak banyak, kira-kira ada lima sekolah yang belum berbasis UNBK mandiri,” pungkasnya.(SU)