SuarIndonesia – Kepala Kantor Wilayah Kemenag Kalimantan Selatan (Kalsel) Dr H Muhammad Thamrin mengakui informasi yang dirinya dapat saat ini mengenai vaksin meningitis masih mengalami kekurangan.
Padahal hal itu salah satu syarat pintu masuk arab saudi bagi jamaah baik haji dan umrah.
*Kita minta pemerintah menambah stok vaksin meningitis agar tidak menghambat jamaah yang mau umrah,” ucapnya pada awak media, Rabu (14/9/2022).
Menurut Thamrin data yang masuk pada Kanwil Kemenag Kalsel untuk jamaah umrah mencapai 25 ribu pertahun.
Meningkatnya minat masyarakat Kalsel melakukan ibadah umroh termasuk lima besar yang ada di indonesia, hal ini sangat berdampak pada kesediaan vaksin meningitis.
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Kalsel Dr H Muhammad Thamrin
“Kita minta pada Gubernur, Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Banjarmasin untuk membantu vaksin meningitis ini,” ujarnya
Ketua Komisi IV DPRD Kalsel HM Lutfi Saifuddin meminta pihak terkait seperti Dinas Kesehatan Provinsi dan Kanwil Kemenag Kalsel dapat mengambil langkah supaya ada vaksin tambahan, agar vaksin calon jamaah terpenuhi.
“Jangan sampai jamaah gagal berangkat hanya karena belum dapat vaksin,” katanya
Lanjutnya pemerintah harus berikan jaminan pada para jamaah agara bisa berangkat ke tanah suci melihat antusias warga yang meningkat dalam ibadah umrah.
Bahkan pihak Dewan, ujar Lutfi akan melakukan pengawasan terhadap biaya vaksin meningitis yang saat ini infonya naik hingga 3 kali lipat dan bisa dilaporkan ke layanan konsumen.
“bilamana ada yang mengambil kesempatan untuk meraup keuntungan bayar vaksin mahal bisal dilaporkan,” bebernya
Sementara itu, Dirut PT. Ushiza Tour and Travel yang bergerak dalam perjalanan ibadah haji dan umrah Hj. Hisan mengharapkan pada pemerintah dapat mempermudah para jamaah untuk akses mendapatkan vaksin meningitis.
Tentunya sesuai dengan standar kementerian kesehatan Indonesia, terutama di luar daerah yang memiliki banyak jamaah umrah seperti di Banjarmasin.
“Jangan sampai hanya karena salah satu syarat keberangkatan yang tidak terpenuhi, dan penyebabnya bukan dari pihak travel maupun jamaah, justru karena kelangkaan vaksin meningitis itu sendiri, sehingga dapat merugikan jamaah dan travel,” katanya. (HM)