Suarindonesia – Memasuki bulan Ramadhan Kota Banjarmasin, tentu saja akan mendapat tambahan sampah sekitar 10-15 Ton seharinya. Peningkatan volume sampah itu dikarenakan banyak transaksi di Pasar Wadai di sejumlah titik di Kota Banjarmasin.
“Terus terang memang ada peningkatan volume sampah pada Ramadhan, tetapi hanya sekitar lima persen atau sekitar 10-15 ton sehari, dan semua sudah diantisipasi dengan menyiagakan petugas,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin Drs H Mukhyar melalui telepon selulernya, Rabu (08/05/2019).
Bahkan, Mukhyar membenarkan, dengan banyaknya titik pasar wadai atau pasar Ramadhan di Kota Banjarmasin ini menambah volume sampah yang datang. Demikian juga sampah rumah tangga ada peningkatan volumenya.
Kendati begitu, ujar Mukhyar, sampah pada hari-hari biasa sebelum Ramadhan itu mencapai 600 ton, di mana pada bulan puasa ini konsumsi masyarakat yang menghasilkan sampah meningkat.
“Ya kita harap maklum saja kan banyak jajanan warga untuk berbuka puasa. Belum lagi sampah dari buah-buahan seperti buah kelapa dan buah-buah lainnya yang cenderung bertambah meningkat,” katanya.
Meskipun ada peningkatan volume sampah ini, Mukhyar tetap bisa menanganinya dengan baik, sebab peningkatannya tidak terlalu signifikan. “Armada truk sampah kita cukup saja melaksanakan pengangkutan sampah banyak ini. Bahkan arusnya dilaksanakan luar biasa, atau ditangani secara sangat serius, standar saja seperti biasa,” katanya.
Mukhyar menyatakan, banyaknya bank sampah dan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang sudah ada juga membantu penanganannya, hingga sampah yang dibuah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Basirih, Banjarmasin Selatan tidak lagi besar.
“Bank sampah yang aktif di daerah kita ini lebih 150 buah, sementara itu TPST juga sudah lebih 10 buah di sini, jadi penanganan sampah cukup teratasi dan efektif,” katanya.
Mukhyar hanya berharap, masyarakat tetap menyadari akan pentingnya mengelola sampah masing-masingnya, utamanya membuang sampah pada waktu dan temnpatnya dengan baik. “Kita terus sosialisasikan agar masyarakat tidak membuang sampah ke sungai utamanya,” ujar Mukhyar.
Ia juga mengajak, masyarakat tetap menjaga kebersihan lingkungan dan penghijauannya. Karena Banjarmasin sudah meraih Adipura pada 2015, 2016, 2017 harus bisa mempertahankan status itu pada 2018. “Yang menggembirakan, banyak kelompok masyarakat yang peduli dan membaktikan diri pada kelestarian dan kebersihan lingkungan serta sungai, seperti adanya kelompok Masyarakat Perduli Sungai (Malingai) dan Forum Komunitas Hijau (FKH), semoga bermunculan lagi kelompok-kelompok macam ini,” katanya.(SU)