SuarIndonesia – Bupati Tanah Laut (Tala) HM. Sukamta, menepis berbagai tudingan terhadap dirinya. Diceritakan awal ia mendapat kabar bahwa Muhaimin Iskandar atau Cak Imin membuka kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional dan Nasional di Kabupaten Tanah Laut.
Mendangar hal tersebut membuat Sukamta terkejut karena tidak tahu sama sekali bahwa Cak Imin yang membuka gelaran tersebut.
Setelah itu Ketua Pelaksana serta yang terlibat dalam acara kegaiatan gema dipanggil menghadap bupati di belakang Pemkab Tala.
Menyikapi hasil rapat dadakan tersebut diputuskan bahwa kalau tidak ada perwakilan Menteri Agama atau NU ,maka akan dibuka langsung oleh bupati.
Sebab kalau pembukaan tersebut dibuka langsung Cak Imin akan berdampak bagi Pemkab bahkan ke diri pribadi Bupati. Setelah pembukaan terdapat kabar bahwa terjadi penolakan terhadap Aak Imin.
Menyikapi itu bupati mengatakan kabar itu tidak benar.”Sama sekali tidak ada intimidasi terhadap saya dari pihak mana pun. Tidak ada,” ucapnya.
Bupati mengatakan Gema Al-Qur’an merupakan acara rutin tahunan yang dibiayai APBD Pemkab Tala. Tahun ini pelaksanaannya dipadukan dengan MTQ Nasional/Internasional JQHNU. Sebulan lalu diminta hadir pada rakernas JQHNU di Jakarta.
Kemudian pihak JQHNU mencetuskan gagasan untuk menggabungkan pelaksanaan kedua ajang religius tersebut karena memiliki kemiripan. Bupati H Sukamta pun menyambut baik dan setuju.
Saat rapat bersama terkait gelaran Pihak JQHNU mengusulkan Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin yang membuka acara. Jika Wapres berhalangan, maka Menteri Agama yang membuka.
Wapres dan Menag berhalangan, maka yang membuka Bupati Tala.” Saya setuju. Begitu kesepakatannya saat itu. Sama sekali tidak pernah muncul usulan nama Pak Muhaimin,” ujarnya.
Hingga mendekati hari ‘H’ pelaksanaan kegiatan, lanjutnya, juga tetap tidak pernah ada usulan nama Cak Imin.
Karena itu, dirinya sangat terkejut ketika tiba di Pelaihari dari acara Manunggal Tuntung Pandang di Kecamatan Kintap, mendapat kabar bahwa acara tersebut akan dibuka Cak Imin.
Hal tersebut yang membuatnya teramat terkejut, apalagi rundown tersebut disusun partai yaitu PKB (Partai Kebangkitan Bangsa).
Padahal, ajang religius tersebut adalah kegiatan pemerintahan yang dibiayai APBD Pemkab Tala. Karenanya, kata Sukamta, yang berhak menyusun rundown kegiatan adalah pemerintahannya.
Termasuk yang memutuskan tentang siapa pihak yang membuka kegiatan tersebut karena meski Gema Al-Quraan 2023 dipadu dengan MTQ JQHNU, namun Pemkab Tala adalah tuan rumah dan juga yang membiayai kegiatan tersebut.
Melihat hal itu sangat tidak pas, acara resmi pemerintahan masa acaranya diatur partai.
“Saya tidak mau karena akan membuat sesuatu yang tidak baik. Tidak baik bagi kami karena akan dituduh memfasilitasi kepentingan partai dengan menggunakan anggaran daerah,” demikian pernyataan Sukamta. (*/ZI)