WARGA Myanmar Melawan Junta via Game Online

- Penulis

Senin, 4 September 2023 - 23:28 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Di kota terbesar, Yangon, kerumunan orang menggelar unjuk rasa dan meneriakkan

Di kota terbesar, Yangon, kerumunan orang menggelar unjuk rasa dan meneriakkan "diktator militer, gagal, gagal! Demokrasi, menang, menang!" (AFP Photo/Ye Aung Thu)

SuarIndonesiaVive la résistance! Panjang umur perlawanan! Begitulah slogan perjuangan yang terus berdengung dari masa lalu ke masa kini. Di Myanmar, warga sipil melawan Junta Militer lewat gim daring (game online).

Dikutip detikNews dari BBC, Senin (4/9/2023), kudeta pihak militer terhadap pemerintahan negara yang dulu dikenal sebagai Burma itu terjadi pada Februari 2021.

Sampai kini, konflik politik nan berdarah belum kelar juga. Lebih dari 4.000 orang tewas di tangan militer sejak saat itu, menurut kelompok pemantau Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik. PBB mengatakan jumlah korban tewas “kemungkinan jauh lebih banyak”.

Mengukur jumlah korban pihak militer sulit dilakukan karena militer mengakui terdapat korban, tetapi tidak memberikan angka pastinya.

Pemerintah Persatuan Nasional – pemerintahan sipil Myanmar yang digulingkan militer – mengatakan aksi perlawanan telah menewaskan 20.000 tentara, tetapi BBC belum dapat mengecek kebenaran angka tersebut.

Di seberang kubu militer, ada kelompok bernama PDF atau People’s Democratif Front, bahasa Indonesianya adalah Pasukan Pertahanan Rakyat. Ada warga yang membuat game tentang perang PDF vs Junta Militer Myanmar.

Game perlawanan
Ada warga bernama Ko Toot yang marah karena tentara Myanmar telah menangkap teman dan istri temannya yang hamil saat itu. Meski belakangan, teman dia dibebaskan.

“Mereka tidak pernah melakukan tindakan kriminal apa pun dalam hidup mereka, kata Ko Toot tentang temannya dan istrinya yang ditahan karena mendukung gerakan pro-demokrasi.

Ko Toot menggunakan keterampilan Teknologi Informasi (TI) untuk melakukan perlawanan. Dia mengembangkan gim selular berbasis aplikasi. Berkat gim itu, dia dapat mengumpulkan dana untuk perlawanan anti-militer sekaligus membuat berang junta yang berkuasa.

Ko Toot memutuskan dia harus menjadi bagian dari gerakan untuk menggulingkan militer yang “kejam dan berbahaya”.

Dia lantas mulai mengembangkan permainannya. Ko Toot berbicara kepada BBC melalui pesan teks pada aplikasi terenkripsi, dan tidak mau mengungkapkan lokasinya. Kami menggunakan nama samaran demi keselamatannya.

Tujuan Ko Toot adalah mengumpulkan dana untuk memasok senjata dan bantuan kemanusiaan kepada pasukan anti-militer, yang dikenal sebagai Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF). Ko Toot juga ingin meningkatkan kesadaran tentang situasi di negara tersebut.

“Saya merasa bantuan dan kesadaran internasional sangat terbatas, ujarnya, seraya membandingkan pemberitaan mengenai krisis di Myanmar dengan pemberitaan mengenai invasi Rusia ke Ukraina.

The PDF Game
Gim yang dikembangkan Ko Toot diluncurkan dengan judul The PDF Game pada awal 2022. PDF adalah singkatan dari People’s Defence Force atau Pasukan Pertahanan Rakyat.

Baca Juga :   GURU Paksa Siswa Tampar Murid Muslim

Gim ini gratis untuk diunduh. Uang yang didapatkan berasal dari iklan-iklan yang ditonton setiap pemain ketika sedang bermain.

Ko Toot memperkirakan total pendapatan yang terkumpul sejauh ini sekitar US$508.000 (senilai Rp7,7 miliar).

Menurut perkiraannya, sekarang dia menghasilkan antara US$70.000 (senilai Rp1,06 miliar) hingga US$80.000 (senilai Rp1,22 miliar) per bulan, dan mengeklaim angka tersebut “meningkat setiap bulan”.

Para pemain berperan sebagai tentara PDF yang berperang melawan pasukan militer, dan melakukan misi yang mirip dengan misi nyata di Myanmar.

Ko Toot mengatakan dia menciptakan karakter-karakter berdasarkan orang-orang di dunia nyata yang melawan militer, termasuk dokter, warga Muslim, dan anggota komunitas LGBT.

Dia mengatakan penting untuk mendokumentasikan mereka karena “mereka berperang dalam perang yang sebenarnya.

Gim ini tersedia di toko aplikasi Google dan Apple, meskipun menghadapi masalah karena kebijakan perusahaan seputar peristiwa sensitif, kata Ko Toot.

Di Google Play gimnya diubah namanya menjadi “War of Heroes – The PDF Game“.

Google mengatakan pihaknya tidak mengizinkan aplikasi yang “memanfaatkan atau tidak sensitif terhadap peristiwa sensitif”, tetapi konten tersebut secara umum diperbolehkan jika “bertujuan untuk memperingatkan pengguna atau meningkatkan kesadaran” tentang peristiwa tersebut.

Di App Store milik Apple, nama gim ini juga harus diubah menjadi “War of Heroes“, sebelum akhirnya dihapus dari platform – ini merupakan “pukulan besar”, kata Ko Toot.

Apple mengatakan aplikasi tersebut melanggar pedomannya – terutama bahwa musuh dalam gim “tidak semata-mata menargetkan pemerintah, perusahaan, atau entitas nyata lainnya”, tetapi juga kebijakan seputar konflik kekerasan.

Gimnya telah diaktifkan kembali setelah Ko Toot membuat perubahan-perubahan, termasuk pada karya seni aslinya, serta penghapusan beberapa misi militer.

“Ini jelas merupakan kabar baik, dan kami berharap dapat memperoleh lebih banyak pendapatan sekarang, katanya.

Permainan ini juga memicu kemarahan junta yang berkuasa di Myanmar, yang pada bulan April mengeluarkan pemberitahuan di media pemerintah.

Junta memperingatkan masyarakat bahwa mereka dapat menghadapi tindakan hukum karena “memainkan permainan PDF.

Mereka mengatakan “organisasi teroris, seperti Pemerintah Persatuan Nasional di pengasingan, telah menciptakan permainan tersebut untuk mengumpulkan dana bagi PDF, “menyebarkan ketidakpercayaan terhadap militer, dan dengan demikian “menumbuhkan semangat revolusioner anti-tentara.

Ko Toot tidak terpengaruh oleh ancaman militer. “Saya tidak peduli apa yang mereka katakan,” katanya. (*/UT)

Berita Terkait

Geger! Skandal Seks Sipir Israel dengan Tahanan Palestina
DUA Orang Tewas Diserang Beruang di Taman Nasional Banff Alberta
RAYAKAN Sukkot Ratusan Warga Israel Lagi-lagi ‘Serbu’ Al Aqsa
BOM BUNUH Diri Saat Maulid Nabi, Pakistan Tuding Intelijen India Terlibat
DINILAI Menghina ART Indonesia, Malaysia Larang Buku Boey Chee Ming ‘When I Was a Kid 3’
KORBAN Tewas Bom Bunuh Diri Bertambah 45 Orang
TERBESAR dalam Sejarah, Thailand Sita Narkoba Senilai Rp 124 Miliar
ANAK 14 Tahun Tikam Guru dan Murid di Sekolah!

Berita Terkait

Selasa, 3 Oktober 2023 - 01:35 WITA

KACONG Disergap Buser Selatan

Senin, 2 Oktober 2023 - 21:26 WITA

RIBUAN MASKER Dibagikan untuk Pengguna Jalan

Senin, 2 Oktober 2023 - 18:17 WITA

WAKAPOLRI Mengapresiasi Polda Kalsel dan Diminta Terus Beri Pelayanan Kesehatan Berkualitas ke Masyarakat

Senin, 2 Oktober 2023 - 14:17 WITA

RIBUAN WARGA “Serbu Gedung Susu” dan Wakapolri Juga Serahkan Beasiswa

Minggu, 1 Oktober 2023 - 22:31 WITA

WAMEN LHK Turun Padamkan Api Karhutla di Kemeloh Baru Kalteng

Minggu, 1 Oktober 2023 - 22:17 WITA

MASUK EMERGENCY, Wamen LHK Nginap di Kalsel Tangani Karhutla

Minggu, 1 Oktober 2023 - 21:06 WITA

1000 PESERTA Fun Run Festival Antasari 2023, Perluasan Akseptansi QRIS

Minggu, 1 Oktober 2023 - 18:07 WITA

POLISI Selidiki Kebakaran di Pekapuran Raya

Berita Terbaru

Hukum

KACONG Disergap Buser Selatan

Selasa, 3 Okt 2023 - 01:35 WITA

Penjara Keamanan Gilboa di Israel utara. inzet: Mazen Al-Qaadi di Penjara Ramon, diduga ada hubungan intim dengan sipir wanita di penjara Israel dan abar tersebut pun bikin geger publik Israel. (TimesofIsrael/GettyImage)

Internasional

Geger! Skandal Seks Sipir Israel dengan Tahanan Palestina

Selasa, 3 Okt 2023 - 01:13 WITA

Dua ekor Beruang grizzly diruas jalanan menuju Taman Nasional Banff di Alberta, Kanada. (Foto: John E. Marriott)

Internasional

DUA Orang Tewas Diserang Beruang di Taman Nasional Banff Alberta

Selasa, 3 Okt 2023 - 00:50 WITA

Aktris Amanda Manopo usai diperiksa Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri terkait dugaan promosi situs judi online, , Senin (2/10/2023) malam. (Foto: CNNIndonesia)

Hukum

AMANDA Manopo Ngaku Tak Tahu Promosikan Situs Judi Online

Selasa, 3 Okt 2023 - 00:30 WITA

error: Content is protected !!

Eksplorasi konten lain dari Suar Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca