VIRUS NIPAH Menyebar, Sekolah dan Kantor Diliburkan

- Penulis

Kamis, 14 September 2023 - 00:56 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

WARGA memasang tanda bertuliskan 'Zona penahanan Nipah' di barikade, yang dipasang untuk memblokir jalan setelah pihak berwenang menyatakan daerah itu sebagai zona penahanan, untuk mencegah penyebaran virus Nipah di desa Ayanchery di distrik Kozhikode, Kerala, India, Rabu (13/9/2023). (REUTERS/Stringer)

WARGA memasang tanda bertuliskan 'Zona penahanan Nipah' di barikade, yang dipasang untuk memblokir jalan setelah pihak berwenang menyatakan daerah itu sebagai zona penahanan, untuk mencegah penyebaran virus Nipah di desa Ayanchery di distrik Kozhikode, Kerala, India, Rabu (13/9/2023). (REUTERS/Stringer)

SuarIndonesia — India mencatat dua kematian akibat virus langka Nipah di wilayah negara bagian Kerala. Sebagai upaya mengendalikan penyebaran virus yang mematikan itu, otoritas Kerala meliburkan sejumlah sekolah dan perkantoran, serta menangguhkan operasional transportasi umum di wilayahnya.

Seperti dikutip detikNews dari Reuters, Rabu (13/9/2023), seorang pejabat dari Institut Virologi Nasional, yang menolak disebut namanya, menyebut satu orang meninggal dunia pada bulan ini akibat virus Nipah dan satu orang lainnya meninggal pada 30 Agustus lalu akibat virus yang sama.

PAPAN penanda berbunyi ‘Bangsal Isolasi Nipah, Dilarang Masuk’ dipasang staf rumah sakit di Kerala, India (REUTERS/Stringer Acquire Licensing Rights)

Pejabat itu menambahkan bahwa dua orang lainnya yang terdiri atas satu orang dewasa dan satu anak-anak, dari keluarga yang sama, juga diduga terinfeksi virus Nipah dan sampel mereka telah dikirimkan untuk pengujian lebih lanjut.

Pihak Institut Virologi Nasional, sebut pejabat itu, telah mengirimkan laporannya kepada Kementerian Kesehatan Federal India.

Virus Nipah yang mematikan dan merusak otak, ditularkan ke manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh kelelawar, babi, atau manusia lainnya yang terinfeksi. Virus ini pertama kali teridentifikasi tahun 1999 saat terjadi wabah penyakit yang menyerang peternak babi dan orang-orang yag melakukan kontak dekat dengan babi di Malaysia dan Singapura.

Tidak ada pengobatan atau pun vaksin untuk menangkal virus tersebut.

Baca Juga :   KIM JONG UN Janji Setia pada Putin dan Selalu Bersama Rusia

Pengujian massal akan dilakukan di wilayah di mana kasus-kasus terbaru ditemukan dan beberapa tindakan karantina telah diberlakukan. Sejauh ini, lebih dari 130 orang telah dites untuk virus tersebut.

“Kami fokus pada pelacakan kontak orang-orang yang terinfeksi sejak dini dan mengisolasi siapa pun yang memiliki gejala,” sebut Menteri Kesehatan negara bagian Kerala, Veena George, dalam pernyataan kepada wartawan.

“Pergerakan masyarakat telah dibatasi di beberapa negara bagian untuk mengatasi krisis medis,” imbuhnya.

Ini merupakan wabah virus Nipah keempat di Kerala sejak tahun 2018. Wabah pertama dan terburuk dimulai dengan seorang pria berusia 26 tahun yang dirawat di rumah sakit karena demam dan batuk, yang menyebar ke anggota keluarga dan pasien lainnya sebelum dia didiagnosis terinfeksi virus Nipah.

Pada saat itu, sedikitnya 21 orang dari total 23 orang yang terinfeksi virus Nipah meninggal dunia. Tahun 2019 dan tahun 2021, virus Nipah menewaskan dua orang.

Hasil investigasi Reuters yang dipublikasikan pada Mei lalu mengidentifikasi beberapa bagian wilayah Kerala sebagai salah satu tempat yang paling berisiko secara global terhadap wabah virus kelelawar. Deforestasi dan urbanisasi yang meluas telah mendekatkan manusia dan satwa liar. (*/UT)

Berita Terkait

Geger! Skandal Seks Sipir Israel dengan Tahanan Palestina
DUA Orang Tewas Diserang Beruang di Taman Nasional Banff Alberta
RAYAKAN Sukkot Ratusan Warga Israel Lagi-lagi ‘Serbu’ Al Aqsa
RIBUAN MASKER Dibagikan untuk Pengguna Jalan
BOM BUNUH Diri Saat Maulid Nabi, Pakistan Tuding Intelijen India Terlibat
KASUS ISPA Meningkat di Kalsel 
DINILAI Menghina ART Indonesia, Malaysia Larang Buku Boey Chee Ming ‘When I Was a Kid 3’
KORBAN Tewas Bom Bunuh Diri Bertambah 45 Orang
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 4 Oktober 2023 - 01:27 WITA

RAKOR EVALUASI Penanggulangan Karhutla, Turut Serta Kadishut Kalsel

Senin, 2 Oktober 2023 - 22:01 WITA

KADISHUT KALSEL Ikuti Apel Gabungan Penanganan Karhutla Bersama Wamen LHK

Senin, 2 Oktober 2023 - 21:55 WITA

PAMAN BIRIN Gerakkan Seluruh SKPD Pemprov Bagikan Masker Gratis Dampak Kabut Asap Karhutla

Minggu, 1 Oktober 2023 - 22:12 WITA

KABUT Asap Karhutla, Paman Birin Instruksikan Bagikan Masker Gratis

Jumat, 29 September 2023 - 21:07 WITA

BANK KALSEL Dukung REI EXPO 2023 Sediakan Rumah

Rabu, 27 September 2023 - 19:08 WITA

UPZ Bank Kalsel Salurkan Bantuan Warga GG Syukuri & Gang Suka Damai Akibat Kebakaran

Senin, 25 September 2023 - 21:12 WITA

DUKUNG Teknologi ETLE, Ketua DPRD Kalsel Dianugrahi Penghargaan oleh Kapolda

Minggu, 24 September 2023 - 23:24 WITA

Ribuan Warga Banjarmasin Utara Ikuti Jalan Sehat Bergerak, Masniah Raih Umrah dan Uang dari Paman Birin

Berita Terbaru

error: Content is protected !!

Eksplorasi konten lain dari Suar Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca