SuarIndonesia– Kota Banjarmasin telah menjadi penyangga dan titik masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kawasan Sepaku Provinsi Kalimantan Timur.
Untuk itu agar tidak menjadi penonton, setiap warga harus meningkatkan kompetensi dan jejaring.
Hal ini dikatakannya dalam Acara Halal Bihalal dan Dialog Ekonomi yang diadakan KNPI Kalimantan Selatan di salah satu hotel di Banjarmasin Internasional, Senin (15/4/2024)
Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan agar belajar dari pembentukan ibukota DKI Jakarta, yang warga asli banyak tergusur ke wilayah Depok, Bekasi, Tanggerang dan lainnya.
“Jangan sampai terbentuknya IKN kembali mengulang kejadian di DKI Jakarta, untuk itu warga harus meningkatkan kompetensi dan perkuat jejaring atau network, sebab kalo kurang artinya wassallam selamat tinggal dan tergerus oleh warga dari luar” kata Ibnu Sina.
Tambahnya dampak ekonomi dari IKN bagi Kota Banjarmasin adalah masuknya arus investasi sekitar 2 Trilyun per tahun.
Hal ini karena posisi IKN yang sangat strategis di tengah wilayah indonesia, sementara bagi Kota Banjarmasin diuntungkan sebagai pintu gerbang selain Kota Balikpapan.
Sementara, Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Mochamad Fadjroel Rachman mengatakan memang momen pembangunan IKN harus menjadi peluang warga Kota Banjarmasin atau Kalimantan Selatan untuk merebut kue ekonomi yang tersedia.
Dengan nilai proyek yang diperkirakan mencapai 550 Trilyun Rupiah, tentunya harus memberikan dampak yang berarti bagi warga dan pengusaha.
Dirinya mencontohkan dengan mengajak pengusaha asal asia tengah membuat pengusaha ikut berinvestasi dan turut dalam pembangunan rusun untuk ASN.
Menurutnya peluang usaha ini harus dimanfaatkan oleh HIPMI dan KADIN Kota Banjarmasin minimal dalam penyediaan stok bahan pangan atau usaha katering serta peralatan kerja dalam pembangunan IKN. (*/SU)