SuarIndonesia- Pada tanggal 14 Juli penambahan kasus Covid-19 di Kalsel berjumlah 393 orang dan 493 orang penambahan kasus esok harinya.
Kemudian, pada tanggal 16 Juli kasus baru berjumlah 345 orang, sedangkan tanggal 17 Juli penambahan kasus baru 645.
Minggu tanggal 18 Juli kasus covid di Kalsel masih menanjak dengan penambahan 299 orang.
Dengan penambahan kasus baru yang cukup tinggi tersebut secara kumulatif kasus Covid-19 di Kalsel menyentuh angka 40.029 yang terdiri dari 35.531 sembuh, 3.357 dirawat, dan 1.141 meninggal dunia.
Meningkatnya kasus Covid-19 tersebut memunculkan kecurigaan bahwa varian delta sudah mulai masuk ke Kalsel.
Bahkan, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, HM. Muslim, menyebut bisa jadi varian delta sudah masuk meskipun sampai saat ini berdasarkan konfirmasi laboratorium belum ditemukan.
“Sampai saat ini belum ada laporan dari spesimen yang kita kirim. Konfirmasi laboratorium soal varian delta belum ada.
Dari dugaan bisa jadi varian delta sudah masuk karena melihat kecepatan penularan dan sudah ditemukan di daerah tetangga, sehingga kita perlu waspada dengan varian delta ini,” kata Muslim, Minggu (18/7/2021).
Pria yang juga bertugas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kalsel, ini mengatakan spesimen yang dicurigai sudah banyak yang dikirim ke laboratorium Kementerian Kesehatan. Laboratorium PCR di Kalsel seperti BBTKLPP, RS Pertamina, RS Tapin, RS Ulin, dan RS Ansari Saleh sudah mengirim spesimen dengan kriteria yang dicurigai varian delta, namun hingga saat ini belum ditemukan konfirmasi dari litbang Kemenkes.
“Mungkin saja kenaikan kasus karena tingkat penularan tinggi. Case fatality rate kita masih tinggi yaitu 2,85 persen.
Bisa jadi juga karena faktor berkaitan protokol kesehatan yang mulai abai. Banyak kemungkinan faktor kenaikan kasus tersebut,” beber Muslim.
Dijelaskan Muslim, gejala varian delta secara umum sama dengan gejala varian sebelumnya.
Bedanya, varian delta menyebabkan diare dan ujungnya seperti varian sebelumnya yaitu sesak nafas.
Ditambahkannya, kecepatan varian delta 2 kali lipat lebih menyebabkan resiko berat sehingga masuk rumah sakit. “Kecepatan penularannya 60 persen,” ucapnya.
Muslim memastikan meskipun varian baru vaksin jenis sinovac tetap memberikan efek perlindungan.
Dikatakannya, vaksin membuat kemampun meningkatkan anti bodo di level masyarakat.
Bagi yang sudah divaksin jija terpapar kondisi lebih ringan daripada yang tidak divaksin, angka kematian juga lebih banyak yang tidak divaksin.
Oleh karena itu, tambahnya, pemerintah tetap berupaya agar vaksin mencapi head imunity paling tidak 70 persen dri kumpulan masyarakat
“Meskipun varian baru tetap berimbas. Vaksin jalan terus sampai saat ini tetap diteruskan dan sampai saat ini efektivitas bagus.
Kita tetap mempercepat vaksinasi, kita berkejaran dengan serangan dan berkejaranan dengan bertahan.
Bertahan dengan divaksin. Vaksin sifatnya menghasilkan antibodi. Antibodi tiap orang berbeda dipengaruhi banyak faktor, masing-masing individu sesuai kondisi tubuh kita.
Kekuatan seseorang menciptakan antibodi dari dorongan vaksin. Vaksin sifatnya aktif membentuk antibodi, sedangkan antibodi yang dibentuk tubuh secara alami bisa saja tidak aktif karena faktor tertentu sehingga perlu dorongan vaksin,” terangnya.(RW)