Suarindonesia – Meski belum dirampungkan KPU Kalsel, hasil sementara real count, tetapi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berhasil mencetak sejarah, karena akan masuk posisi pertama disusul Partai Golongan Karya (Golkar), dan Partai Gerindra.
Pembina DPW PKS Kalsel, H Ibnu Sina mengaitkan hasil perolehan suara itu timbul dengan sendirinya karena efek ekor jas (coat-tail effect) kemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Bumi Lambung Mangkurat.
Bahkan sebagai perbandingan, perolehan suara PKS pada pemilu kali ini diprediksi naik secara signifikan dibandingkan lima tahun lalu yang posisinya hanya 5 besar di Kalsel.
‘’Memang dari hitung cepat yang dilakukan internal PKS, hasilnya cukup memuaskan dengan peningkatan suara dibandingkan Pemilu 2019 lalu,” ucap mantan anggota DPRD Kalsel yang kini menjadi Walikota Banjarmasin ini.
Namun, ujar Ibnu memilih sedikit bicara terkait keterwakilan kader PKS untuk duduk di bangku parlemen maupun DPRD provinsi dan kabupaten/kota.
Selain PKS, menurut Ibnu partai yang juga mendapatkan efek ekor jas, yakni Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Demokrat.
Bahkan, kemenangan Paslon nomor urut 02 di Kalsel, dinilai ikut mempengaruhi lonjakan suara Parpol pengusung Prabowo-Sandi.
Ibnu mengatakan PKS menargetkan bisa menjadi partai ketiga terbesar. Ia mengatakan yang mendongkrak perolehan suara adalah kerja keras para kader PKS di 13 kabupaten/kota.
“Parpol memiliki basisnya masing masing. Peta demokrasi ini membuat PKS di posisi ketiga,” katanya.
PKS, bagi Ibnu masih akan terus menunggu selesai hingga penghitungan manual selesai dilakukan.
Sebab, KPU bakal melakukan perhitungan suara manual dan berjenjang dari tingkat kecamatan hingga nasional untuk melakukan penetapan pemilu.(SU)