SuarIndonesia – Inilah ketekunan dan kesarabaran serong ibu demi anak-anaknya, yang mungkin tak bisa dilakukan semua orang, Terlebih dalam situasi dan kondisi kehidupan serta ekonomi yang sulit.
Namun Jahratunisa seorang ibu asal Banjarmasin, yang tinggal tinggalnya di Jalan Pramuka, Hikmah Banua, Gang Budi Luhur, Banjarmasin Timur, Provinsi kalimantan Selatan (Kalsel) dengan rela selama puluhan tahun jadi pemulung demi hidupi anak serta anggota keluarga lainya berjumlah 13. Hanya satu cita-citakan anak menjadi Hafiz Alquran.
Kehidupannya menjadi inspiratif. Jahratunisa punl membuat selebritis ternama Irfan Haki teteskan air mata. Selama 10 tahun, wanita yang akrab disapa Nisa itu menjalani pekerjaan sebagai seorang pengumpul sampah demi menghidupi keluarganya.
Sejak sang suami meninggal 1 tahun silam, Nisa bekerja seorang diri mengumpulkan sampah di sekitaran tempat tinggalnya. Dan berkat kisah hidupnya yang inspiratif,
Nisa bersama putrinya diundang menghadiri acara Hafiz Indonesia 2024 yang ditayangkan stasiun televisi RCTI.Anggota DPRD Kalimantan Selatan Rosehan Noor Bahri sempat turut membagikan cuplikan kisah Nisa itu lewat akun Instagram pribadinya pada Minggu (7/4/2024).
Dalam acara tersebut,yang videonya jugha viral, Nisa menceritakan pekerjaan hariannya sebagai pengumpul dan pemulung sampah demi menghidupi keluarga.
“Saya punya 5 anak, yang tinggal di rumah saya 13 orang, cucu 4, anak 4, paman sekeluarga 4,” terangnya.Suami Nisa meninggal dunia satu tahun silam setelah mengalami kebutaan usai mencabut salah satu giginya,” ucapnya dalam tayangan.
Meski hidup serba terbatas, Nisa mengaku tak pernah berputus asa agar keluarganya bisa mendapat pendidikan layak serta menjadi penghafal Al-Qur’an.
“Suami saya yang mengajarkan anak-anak saya supaya jadi penghafal Al-Qur’an, itu tujuan utama kami, pantang menyerah menghadapi apapun,” paparnya.Setiap hari Nisa mengumpulkan sampah hingga tak mengenal waktu mulai dari pagi hingga malam.
Dibalik perjuangannya itu, Nisa berhasil menjadikan tiga dari lima anaknya sebagai penghafal Al-Qur’an.Tak jarang Nisa dihadapkan pada peristiwa sulit dimana ia tak memiliki uang untuk makan keluarganya.
Meski demikian sosok wanita kuat itu mengaku enggan menyerah dan senantiasa berprasangka baik pada Alalh SWT. “Jadi kita kalau ada maslah tuh ka tidak perlu berbagi pada orang lain, orang belum tentu menyelesaikan mungkin malah tambah masalah, curhat ke Allah saja,” ucapnya.
Jalan hidup dilalui Nisa, lagi-lagi membuat Irfan Hakim beserta para hadirin di studio tak kuat membendung air mata.
Sem,entara Pendiri Yayasan Fath Qur’ani Center dan Lembaga Darut Tafsir Fath Institute, Ustadz Amir mengapresiasi perjuangan Nisa dengan memberikan ke-5 buah hatinya beasiswa bersekolah di Pesantren miliknya hingga sarjana. “Semua anak ibu kalau ibu mengizinkan, Abi Amir kasih beasiswa di Pesantren Abi Amir, belajar sampai S1,” ujarnya. (*/ZI)