SuarIndonesia – Kapolda Kalsel Irjen Pol Rikwanto mengatakan pihaknya akan menugaskan Satuan Brigade Mobil (Brimob) dipimpin Komandan Satuan (Dansat) Brimob Kalsel, untuk mengawal kontingen Kalsel di PON XX tahun 2021 Papua.
“Beliau Dansat brimob berangkat memimpin mengawal pengamanan atlet asal kalsel, di Papua,”ucap Kapolda usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD, Kamis (16/9/2021)
Menurut Kapolda, 20 orang personil Brimob Kalsel yang diberangkatkan untuk pengawalan dan pengamanan kontingen kalsel yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua Tahun 2021
Mengenai jumlah personil yang dikirim apakah efektif atau tidak pengamanannya, Kapolda Kalsel menjelaskan, pengawalan melekat hanya kontingen Kalsel
“disana (Papua) sudah ada pengamanan gabungan dari Tim Mabes Polri, dan masing-masing Polda juga mengamankan kontingennya,” katanya
Terkait anggaran untuk pengawalan dan pengamanan apakah mencukupi Kapolda menyatakan soal anggaran itu dari pemerintah daerah, pihaknya tidak mengurusi anggaran.
“Saya ngga ngurusi anggarannya, itu dari Dinas Pemuda dan Olahraga,” tegasnya.
Ditanya apakah pengamanan itu di back up TNI, Kapolda menegaskan kalau TNI urusannya lain lagi.
“Yang jelas ini dari kepolisian untuk membantu mengamankan atlet-atlet beberapa cabang olahraga dari Kalimantan Selatan, yang personilnya diambil dari Brimob gabungan,” terangnya.
Sementara itu anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kalsel H Suripno Sumas mengungkapkan untuk pelaksanaan PON XX Papua ini ada sedikit kekhususan dalam penyelenggaran PON sebelumnya seperti di Jawa Barat, mengingat situasi di Papua itu masih belum kondusif. Sehingga setiap kontingen itu diwajibkan menyiapkan pengamanan daerah.
“Karena PON Papua ini ada kekhususan, maka pemerintah provinsi menyiapkan anggarannya, yakni anggaran pengamanan sebanyak Rp600 juta,” terangnya.
Jika bicara efektif atau tidak pengamanan itu lanjut Suripno, maka harus menyesuaikan dengan kondisi di keamanan di Papua.
Jika ternyata keamanannya di Papua masih belum kondusif, maka dirinya menilai anggaran Rp600 juta itu belum cukup.
Tapi jika kondisi Papua adem-adem saja, maka Rp 600 juta itu cukup saja untuk kegiatan pengamanan kontingen tersebut.
“Pihak keamanan pasti melakukan koordinasi di Papua, karena selaku tuan rumah telah menyiapkan pengamanan selama pelaksanaan PON,” tutup anggota I yang membidangi hukum dan pemerintahan. (HM)