Suarindonesia – Tahun ini Perda Nomor 12 tahun 2016 tentang Usaha Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi yang memuat olahraga biliar sebagai sarana hiburan, diusulkan untuk direvisi.
Hal ini dilakukan agar kegiatan cabang olahraga bola sodok itu, ke depannya bisa benar-benar maksimal melakukan pembinaan kepada para atlet-atletnya.
Dalam kegiatan rapat bersama SKPD terkait dan Wakil Walikota Banjarmasin H Hermansyah, serta pengurus Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Cabang Banjarmasin terungkap, Perda Nomor 12 tahun 2016 tersebut tidak sejalan dengan Perda Nomor 10 tahun 2010 tentang Pembinaan dan Pengembangan Keolahragaan di Kota Banjarmasin.
Oleh karena itu, POBSI Kota Banjarmasin dalam salah satu poin surat yang dilayangkan ke Pemko Banjarmasin berharap, jajaran pemerintah daerah bisa memberikan solusi agar para atlet biliar kota seribu sungai tetap bisa melaksanakan kegiatan latihan tanpa harus dikurangi waktunya dan harinya.
Menurut Wakil Walikota Banjarmasin H Hermansyah menyikapi aspirasi dan tuntutan dari POBSI itu, Pemko Banjarmasin mengusulkan tiga hal, di antaranya melakukan revisi terhadap Perda Nomor 12 tahun 2016 tentang Usaha Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi yang memuat olahraga biliar sebagai kegiatan hiburan dan rekreasi.
Selama menunggu revisi Perda tersebut dilakukan oleh instansi terkait, lanjutnya, maka selama bulan ramadhan ini lokasi biliar yang menjadi anggota POBSI akan dibuatkan izin khusus, sehingga mereka bisa tetap melakukan pembinaan terhadap atletnya. “Jadi nanti POBSI kami minta untuk menyerahkan nama-nama lokasi biliar yang menjadi anggota, ” ujarnya.
Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjamasin, Ikhsan Alhaq menambahkan, sebelum izin membuka tempat latihan biliar di bulan ramadhan itu diberikan, terlebih dahulu tim gabungan dari Pemko Banjarmasin akan turun kell lapangan untuk melakukan verifikasi lapangan meninjau lokasi biliar.sesuai data yang diberikan POBSI.
“Setelah selesai verifikasi lapangan, baru kami mengeluarkan surat izin operasional. Tentunya kalau untuk olahraga di lokasi biliar tidak ada rokok, dan menjaga ketertiban,” tungkasnya.(SU)