Murung Selong, Satu-satunya Kawasan Tertinggal Banjarmasin

- Penulis

Sabtu, 13 April 2019 - 01:01 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suarindonesia – Kampung Murung Selong tampak dianaktirikan. Padahal ada sekitar 300 KK yang tinggal di Kampung Murung Selong, Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur yang lokasinya tak jauh dari jantung kota.

Namun kampung ini cukup unik, masih mempertahankan budaya Banjar. Maklum, berada di bantaran Sungai Martapura. Sayangnya, akses warga jauh dari harapan. Jalannya masih berupa titian kayu ulin.

Kebarnya pun tak lebih dari 3 meter. Tak ada pagar pengaman. Di sepanjang jalan titian yang mencapai 1 km, tak ada tiang listrik. Bisa dibayangkan jika dilalui pada malam hari. Siang hari saja, melintasi jembatan ini perlu keahlian khusus.

Belum lagi jika cuaca hujan. Titian menjadi licin. Bahkan tak jarang ada warga yang terjatuh. Selain banyak yang berlubang, kondisi titian juga bergoyang ketika dilalui. Soal penanganan, sampai saat ini Pemko tak bisa berbuat banyak.
Perbaikan bagian titian pernah dilakukan oleh Perum Bulog Kalsel tahun lalu. Namun, hanya sepanjang 400 meter.

Pemko bukannya lepas tangan. Rupanya penanganan kawasan ini terhalang status. Murung Selong ternyata masih berstatus Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Lain hal statusnya sudah menjadi permukiman. Sementara kawasan ini sejak lama merupakan kawasan pertanian dan perkebunan.
O
Selain dua itu, mata pencaharian warganya juga sebagai nelayan sungai Martapura.“Kami tak tahu, kenapa dibiarkan begini saja jalanan kami. Apakah keberadaannya jauh dari kota dan berada di perbatasan dengan Kabupaten Banjar,” keluh Amat warga setempat.

Amat bukannya iri dengan Kampung Hijau di kawasan Sungai Bilu. Namun, Amat menyebut kawasan Murung Selong lebih berpotensi sebagai kawasan wisata. Soalnya, untuk menuju tempat wisata Pasar Terapung Lok Baintan, pengunjung pasti melalui kawasan ini.

Baca Juga :   RATUSAN "ACIL-ACIL" Pedagang Berperahu Kegirangan Sambut Paket Sembako Kapolda Kalsel

“Kami khawatir jembatan ini runtuh di tengah-tengahnya. Tak bisa dibayangkan bagaimana warga beraktivitas,” katanya.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Banjarmasin, Ir H Ahmad Fanani Saifuddin mengungkapkan belum bisanya kawasan ini ditangani karena status kawasan tadi. Masih berstatus RTH.

Meski demikian, pihaknya tak lepas tangan. Kawasan ini sebut Fanani akan dikuningkan sehingga tak hijau lagi. Salah satu upaya adalah bersama Dinas PUPR Banjarmasin sedang menggodok Perda RTRW di kawasan tersebut.

“Memang kendalanya di status kawasan. Ini yang sedang kami godok agar bisa ditangani,” terang Fanani.

Kepala Dinas PUPR Banjarmasin memantau langsung kondisi kawasan tersebut. Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Ir HM Arifin Noor menggelengkan kepala setelah melihat secara langsung.“Tak ada PJU, jembatannya bergoyang-goyang,” ungkapnya.

Arifin tak menyangka bagaimana bisa warga di sana bertahan dengan kondisi akses saat ini. Yang tak ada penerang jalan.“Ini harus ditangani cepat. Tak ada lagi alasan berlarut-larut,” tegasnya.

Melihat kondisi titian, Arifin menuturkan bisa diganti dengan model beton permanen. Supaya kenyamanan dan keamanan warga akan terpenuhi.“Kawasan ini akan kami kuningkan, sehingga tak lagi statusnya RTH,” janji mantan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kalsel itu.

Dia sudah memperkirakan biaya yang akan dikeluarkan untuk mengganti titian ini. Arifin menyebut anggarannya mencapai Rp1,5 miliar. “Semoga tahun ini revisi Perda RTRW kawasan ini selesai. Supaya tahun depan sudah mulai dikerjaan,” ucapnya.

Berbicara penanganan sementara, dia berjanji akan mencari perusahaan swasta yang akan membantu melalui dana CSR.“Ini yang kami upayakan dalam waktu dekat,” katanya.(SU)

Berita Terkait

PERISTIWA “MEMBARA” di Cempaka XII Diduga Sengaja Dibakar
GEGARA Bilik WC, Kades dan Kaur Keuanga “Diseret ke Meja Hijau”
MANTAN KADES Sawaja, Muliadi Dituntut 15 Bulan Penjara
GLAM CAMP JHONLIN, Kontribusi Perusahaan H Isam Promosikan Wisata Kotabaru
GUWAHATI Masters 2023: Kalahkan Alvi, Yohanes Juara
BAWASLU : Jangan Takut Laporkan Pelanggaran Pemilu
ENAK-ENAK Tidur Warga Dikagetkan Amukan “Hantu Merah”
DAKWAAN Terhadap Koh Silas, Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Rampung Selasa Depan Disidangkan

Berita Terkait

Senin, 11 Desember 2023 - 00:02 WITA

USAI di Veto AS, Sekjen PBB Upayakan Gencatan Senjata di Gaza

Minggu, 10 Desember 2023 - 23:43 WITA

500.000 Ribu Warga Gaza Berisiko Kelaparan dan Kehausan

Sabtu, 9 Desember 2023 - 01:01 WITA

VOTING DK PBB atas Gaza Tunggu Hasil Pertemuan Blinken-Menteri Arab

Sabtu, 9 Desember 2023 - 00:48 WITA

17.487 Orang Tewas Akibat Agresi Israel ke Palestina

Jumat, 8 Desember 2023 - 01:07 WITA

NETANYAHU: Kami akan Ubah Beirut Jadi Gaza

Jumat, 8 Desember 2023 - 00:56 WITA

TEMBAKAN Anti-Tank Lebanon Tewaskan 1 Warga Sipil Israel

Jumat, 8 Desember 2023 - 00:40 WITA

INDONESIA Bebaskan Visa untuk 20 Negara

Jumat, 8 Desember 2023 - 00:34 WITA

DUA Bulan Agresi Israel ke Palestina, Korban Tewas Tembus 17 Ribu

Berita Terbaru

Terdakwa Muliadi mantan Kepala Desa Sawaja Kecamatan Candi Laras Utara Kabypaten Tapin, dituntut 15 bulan penjara. (SuarIndonesia/ HD)

Hukum

MANTAN KADES Sawaja, Muliadi Dituntut 15 Bulan Penjara

Senin, 11 Des 2023 - 17:52 WITA

Sekjen PBB Antonio Guterres menegaskan tak akan mewujudkan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza usai AS veto resolusi DK PBB. (AFP/Yuki Iwamura)

Internasional

USAI di Veto AS, Sekjen PBB Upayakan Gencatan Senjata di Gaza

Senin, 11 Des 2023 - 00:02 WITA

error: Content is protected !!

Eksplorasi konten lain dari Suar Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca