Suarindonesia – Tersangka pembunuhan M Harto (31), berharap bisa bermimpi dengan korban, yang dibunuhnya yakni Ahmad Riduansyah alias Ido (37).
“Selama saya di penjara tak pernah bermimpi ketemu korban, padahal saya mengharapkan kedatangan korban walaupun dalam mimpi saja, ” ucapnya disela peragaan ulang atas kasusnya itu, di Halaman Mapolsekta Banjarmasin Selatan, Selasa (30/4).
Tersangka warga Jalan Simpang Limau Banjarmasin Selatan, menperagakan sebanyak 14 adegan.
Saat itu, tersangka didampingi pengacaranya dari Lembaga Konsultan Bantuan Hukum (LKBH) Unlam Banjarmasin, dan pelaksanaan dipimpin Kapolsekta Banjarmasin Selatan, Kompol Najamuddin Bustari.
Awal dari kejadian perkelahian Sabtu malam (13/4) lalu, sekitar pukul 23.00 WITA, di Jalan Simpang Limau RT 20 Banjarmasin Selatan.
Dimana korban bersama ketiga temannya berpesta minuman berakohol oplosan dan kemudian korban dalam keadaan mabuk berat mendatangi rumah tersangka bersama temannya Tamsir.
Sesampainya, korban berteriak memanggil namanya tersangka. Saat itu tersangka, yang hendak makan mie instan, terkejut dan keluar.
Kemudian tersangka kembali masuk ke dalam rumah sembari selipkan senjata tajam di balik bajunya.
Pada adegan selanjutnya, tesangka mendatangi korbannya dan saling ejek. Korban ucap kalau tersangka Target Operasi (TO) .
Setelah pertengkaran, keluar orang tua tersangka seraya suruh anaknya masuk ke dalam rumah.
Tapi, malah korban meolok-olok dengan memperlihatkan pantatnya. Dari adengan 9 hingga adegan 12, tersangka langsung marah dan memukulnya dari belakang.
Selanjutnya mengeluarkan sajamnya serta menusukan ke tubuh korban. Kemudian tersnagaka masuk ke dalam rumah.
Karena kondisi mabuk, korban tak merasakan sakit meski banyak mengeluarkan darah.
Malah korban sambil memegang handphone sempat meminta temannya untuk mengantarkan ke tempat temannya yang lain saat itu sedang mengadakan pesta perkawinan.
Tak lama kejadian, kakak korban datang ke TKP, disana korban langsung dibawa ke Intalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin, dan akhirnya hembuskan nafas terakhir. (DO)