SuarIndonesia – Sejumlah mahasiswa mengikuti program magang di Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Untuk menambah pembekalan dan pengetahuan, pengalaman, serta wawasan mengenai pelayanan publik mereka, Ombudsman Kalsel melaksanakan kunjungan ke instansi penyelenggara pelayanan publik.
Kegiatan bertajuk “Kunjungan Belajar” tersebut adalah ke Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalimantan Selatan ( Dispersip Kalsel).
Pada kegiatan ini, rombongan Ombudsman Kalsel diterima Kepala Dispersip Kalsel Dra Hj Nurliani dan Sekertaris, Endang Camsudin.
Selain untuk menumbuhkan minat baca, kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan menyosialisasikan kepada mereka mengenai praktik pelayanan publik yang diselenggarakan Dispersip Kalsel.
Terlebih, perpustakaan Dispersip Kalsel ini sebagai perpustakaan daerah dengan peringkat pertama se-Indonesia, terkait pencapaian pembangunan literasi masyarakat provinsi.
Disampaikan Kepala Dispersip Kalsel Dra Hj Nurliani, dinas yang dipimpinnya memiliki tugas meliputi dua bidang.
Pertama, bidang pengelolaan, yaitu melaksanakan pengelolaan operasional kepustakaan.
Kedua, bidang arsip, yaitu melakukan tata kelola arsip kepustakaan.
Mengikuti perkembangan teknologi, tidak hanya buku cetak yang tersedia, inovasi melalui buku digital pun mulai diterapkan di Dispersip Kalsel.
Pembaca tidak perlu memakai kartu lagi untuk meminjam buku, dapat dilakukan dengan masuk melalui aplikasi iKalsel.
Selain adanya perpustakaan umum, peningkatan pelayanan terus ditingkatkan dengan mengakomodasi perpustakaan khusus anak untuk meningkatkan minat baca sejak dini.
Saat ini, minat membaca masyarakat di Kalimantan Selatan masih berada di posisi 16 dari 34 Provinsi di Indonesia.
Inovasi lainnya adalah membuat perpustakaan khusus bagi disabilitas yang saat ini hampir rampung, selain program perpustakaan keliling yang terus beroperasional.
Sementara itu, Kepala Keasistenan Pencegahan Maladministrasi Ombudsman Kalsel, Benny Sanjaya, menyampaikan, bahwa pelayanan publik mesti ramah, baik disisi pelayanan maupun penyediaan fasilitasnya bagi segala golongan pengakses.
Inovasi yang ada, jangan hanya terbatas untuk penyediaan fasilitas internal, sehingga hanya dapat dinikmati oleh pengakses wilayah perkotaan saja.
Lebih baik lagi apabila pelayanan perpustakaan dapat mencapai wilayah terpencil yang minim ketersediaan literatur.
Di antaranya, dalam bentuk kerja sama dengan perpustakaan kabupaten-kabupaten di bawah kelola Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Selatan.
Melanjutkan rangkaian kegiatan tersebut, Endang Camsudin turut mendampingi kunjungan rombongan dari Ombudsman Kalsel ini ke beberapa unit layanan dan inovasi.
Meningkatnya kegemaran masyarakat dalam membaca, sehingga terwujudnya pembangunan literasi masyarakat, menjadi tujuan utama seluruh ASN di lingkungan Dispersip Kalsel.(SU)