Suarindonesia – Pembebasan lahan proyek renovasi tiga jembatan Sungai Lulut memasuki babak sosialisasi. Namun sosialisasi kali ini berbeda dengan tahapan tahapan proses pembebasan lahan sebelumnya yang dilaksanakan oleh Pemko Banjarmasin.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Banjarmasin, Ir H Achmad Fanani Syaefudin mengatakan akan memanggil seluruh warga Banjarmasin yang terdampak pembebasan lahan pada pekan depan untuk melakukan sosialisasi sekaligus verifikasi berkas kepemilikan lahan dan bangunan.
“Pekan depan akan kita panggil dan mereka akan langsung diverifikasi, yang mana surat yang lengkap akan diproses langsung tawarkan harga,l. Dan yang belum maka mereka harus melengkapi dan tidak boleh fotocopy, melainkan dokumen asli,” beber Fanani kepada wartawan, Kamis (09/05/2019) siang.
Menurut Fanani, tahapan tahapan proses sosialisasi kali ini yang digabungkan dengan verifikasi merupakan perbedaan yang membuat proses lebih praktis dari pembebasan lahan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin sebelumnya.
“Kalau biasanya kita sampaikan harga baru verifikasi tapi itu kan dua kali kerja, setelah itu lengkap baru kita verifikasi. Kalau pada kali ini langsung dilakukan sosialisasi dan mereka disuruh membawa berkas kelengkapan bukti kepemilikan untuk diverifikasi,” ujarnya.
Meski menyebutkan pekan depan akan dilakukan sosialisasi sekaligus verifikasi, Fanani belum bisa memastikan secara detail hari dan waktu serta tempat pelaksanaannya. “Yang jelas pekan depan lah, nanti kita kabari untuk kelanjutannya,” ucap Fanani.
Sebelumnya Kepala Bidang Pertanahan Disperkim Kota Banjarmasin, Drs Rusni, menyebut ada 53 persil bangunan terdampak pembebasan lahan proyek renovasi tiga jembatan pada kedua kabupaten/kota itu. Hal ini mengacu hasil pertemuan terakhir antara Disperkim Banjarmasin, BPN Kota Banjarmasin dan BPN Banjar.
“Data itu dicocokkan tim appraisal Dan appraisal lah yang menentukan berapa harga tanah maupun bangunan yang terdampak pembebasan,” kata Rusni.(SU)