Suarindonesia – Terhitung sejak pertengahan tahun 2019 mendatang, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin menerapkan pola pembangunan jalan harus disertai dengan pembuatan drainase pada jalan tersebut. Sebab ketiadaan drainase pada beberapa jalan menjadi masalah serius bagi Dinas PUPR Kota Banjarmasin.
Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Ir HM Arifin Nor mengatakan drainase menjadi masalah serius bagi dinas PUPR. Terlebih saat cuaca saat ini yang tak bisa diperkirakan dan tak menentu serta pola sungai di Banjarmasin yang memiliki pola pasang surut menyebabkan ketika terjadi curah hujan sangat tinggi maka beberapa jalan di Banjarmasin akan terendam.
Ia mengungkapkan permasalahan tersebut sudah ditangani dengan rapat koordinasi bersama Walikota Banjarmasin H Ibnu Suna dengan Kepala Bidang Jalan dan Kepala Bidang Drainase untuk memutuskan langkah berikutnya, yakni setiap pembangunan Jalan harus menyertakan pengadaan drainase di Jalan tersebut.
“Kita sudah ambil langkah dengan rapat bersama dan memperoleh keputusan. Apabila membangun jalan maka harus disertai dengan pengadaan drainase sebagai upaya penanganan Banjarmasin dalam mencegah banjir yang terjadi setiap curah hujan tinggi maupun air sungai pasang,” ungkap Mantan Kepala PU Banjarmasin Ir HM Arifin kepada wartawan, Rabu (16/04/2019).
Kemudian Arifin menyampaikan hal tersebut juga menunjang soal dana anggaran bidang drainase yang masih dirasa kurang karena anggaran bidang drainase Kota Banjarmasin tahun 2019 hanya mendapat 9 miliar rupiah. Sedangkan idealnya Arifin menilai pagu anggaran drainase untuk kota Banjarmasin senilai minimal Rp50 miliar supaya terbagi Rp10 miliar satu kecamatan.
“Ya sebenarnya tidak ada ukuran ideal yang pasti. Namun kalau di perkirakan ini setidaknya satu kecamatan ada 10 miliar rupiah lah. Dan Banjarmasin memiliki 5 kecamatan jadi segitu lah kira-kira anggarannya yang diperlukan,” ujar mantan Kadis PU Kalsel ini.
Arifin juga memaparkan sejumlah ruas jalan yang mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Banjarmasin terkait belum adanya drainase seperti Jalan HKSN dan Jalan AMD di Banjarmasin Utara serta beberapa pasar yang selalu banjir saat curah hujan tinggi seperti Pasar Kuripan, Pasar Antasari dan Pasar Telawang.
“Terakhir saya rasa dengan dibantu anggaran jalan tahun ini sebesar 100 miliar rupiah lebih ini memungkinkan untuk membantu pengadaan drainase. Sehingga pembangunan jalan sekarang harus meliputi drainase, bahu jalan dan badan jalan,” pungkas Arifin.(SU)