SuarIndonesia.com – Pusat pengendali operasi (Pusdalops) BPBD Kalsel rutin menerima laporan titik api.
Laporan yang diterima banyak, tapi setelah ditindaklanjuti tidak semuanya kebarakan hutan dan lahan (karhutla).
Setiap menerima laporan titik api, lanjutnya, ditetukan kepada satgas darat untuk dikroscek apakah benar atau tidaknya laporan tersebut.
“Setelah dapat informasi maka satgas darat turun untuk memeriksa. Informasi bisa dari satelit atau laporan masyarakat.
Jika sudah didapat konfirmasi dari satgas darat maka tindak lanjut berikutnya menurunkan regu atau peralatan,” beber Manajer Pusdalops BPBD Kalsel, Ricky Ferdyanto.
BPBD Kalsel dibantu satelit untuk memantau dan mendapatkan informasi titik panas, termasuk menghimpun potensi bencana.
“Setiap hari terdeteksi 4 sampai 6 titik panas. Seperti yang dijelaskan sebelumnya deteksi satelit belum tentu titik api yang membakar lahan atau hutan.
Makanya diperlukan kroscek satgas darat. Jika benar titik api yang membahayakan maka segera informasinya kami koordinasikan dengan TNI-Polri, BPK swasta, dan BPBD kabupaten kota,” urainya.(RW)