SuarIndonesia– Teknologi modifikasi cuaca (TMC) disebut sudah tak efektif memasuki Agustus dan September yang notabene puncak kemarau. Berbeda dengan Juli lalu, TMC di Kalsel masih efektif.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi menerangkan, ada kendala dalam pengoperasian TMC di Agustus dan September saat ini.
Kendalanya adalah kondisi langit di Kalsel minim awan sehingga tidak potensial disemai menjadi hujan.
“Pemintaan bapak Gubernur Sahbirin Noor, untuk melakukan TMC telah disetujui. Kita sudah berkoordinasi dengan BMKG. Hasil koordinasi dengan BMKG menyarankan TMC kurang efektif karena tingkat potensial awan masih rendah, jadi walaupun dilakukan TMC tidak berhasil,” tuturnya kepada awak media, pada Senin (11/9/2023).
Kendati demikian, penanggulangan karhutla di Kalsel mengoptimalkan upaya lainnya yakni pengoperasian helikopter water boombing untuk titik hotspot yang sulit dijangkau dan mensiagakan petugas di lapangan.
Bambang mengatakan, sesuai arahan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor untuk menyerahkan segala sumber daya yang ada secara terukur dalam penanganan Karhutla.
“Kita memperkuat upaya pencegahan, melalui informasi dan edukasi dalam sosialisasi terhadap masyarakat. Selanjutnya penanggulangan secara sigap dan peningkatan patroli rutin ke lahan potensi karhutla sebagai langkah detiksi dini,” tandasnya.(RW)