Foto Suarindonesia/Lutfi – Sultan Haji Khairul Saleh langsung disambut Tuan Guru Haji Askalani atau yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru H Iwad.
Suarindonesia – Ribuan jamaah dari berbagai penjuru daerah kunjungi Komplek Kubah Datu Syekh Abdussamad Bakumpai Marabahan, Minggu (21/10/2018). Jamaah tersebut datang dengan tujuan menghadiri haul ke-123 Syekh Abdussamad Bakumpai Marabahan sekaligus milad ke-318 Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjar.
Sebagaimana diketahui, Syekh Abdussamad bin Alimul Allamah Mufti Jamaluddin bin Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari. Haul Dzuriat Datu Kelampayan ini tampaknya lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Jamaah yang berhadir bukan hanya dari Kabupaten Barito Kuala (Batola), akan tetapi dari daerah lain seperti halnya Martapura, Rantau dan Banjarmasin turut berkunjung. Bahkan adapula yang berasal dari provinsi tetangga seperti Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Timur (Kaltim).
Mereka yang datang tak saja memenuhi aula komplek pemakaman, namun juga memenuhi setiap celah area hingga meluber ke jalan raya depan pintu gerbang kubah. Menariknya, di tengah kerumunan jamaah yang berhadir, selain para tokoh masyarakat, ulama dan habaib, tampak sosok Sultan Banjar, Sultan H. Khairul Saleh Al-Mu’tashim Billah. Selain itu, berhadir pula para dzuriat, para pejabat dari Kaltim dan Kalteng serta dari berbagai elemen masyarakat.
Haulan Datu Abdussamad Bakumpai ini diawali pengajian ayat suci Al-Quran oleh HM Jabir, pembacaan manaqib Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari dan Alimul Allamah Qadhi H Abdussamad Bakumpai, pembacaan syair Maulid Al-Habsyie yang dipimpin H Mawardi Ijum dari Rantau Badauh, serta pembacaan tahlil dan doa yang dipimpin oleh Ketua MUI Kabupaten Batola Tuan Guru H.Gazali
Bupati Batola Hj Noormiliyani AS melalui Staf Ahli Bidang Hukum dan Kemasyarakatan H Ismet Zulfikar menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada para ahlulbait yang secara terus menerus menggelar haulan Syekh Abdussamad Bakumpai Marabahan dan milad Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari yang sangat berpengaruh hingga sekarang.
“Haulan dan milad yang dilaksanakan memiliki makna penting untuk mengenang riwayat keduanya semasa hidup,” ucapnya di tengah ribuan jamaah yang berhadir.
Menurutnya, haul juga sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur atas jasa-jasa yang gigih dan penuh keuletan, kesabaran serta keteladanan tinggi dalam mengajarkan dan menanamkan ilmu pengetahuan agama hingga berkembang sampai sekarang.
Kedatangan para tamu dan undangan langsung disambut oleh Tuan Rumah yaitu Tuan Guru Haji Askalani atau yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru H Iwad yang merupakan Dzuriat Datu Abdussamad Bakumpai Marabahan.
Sementara itu, Sultan Banjar, Sultan Haji Khairul Saleh Al-Mu’tashim Billah
menuturkan bahwa hubungan kekerabatan Datu Kelampayan dengan Keluarga Besar Kesultanan Banjar, memang sudah sangat dekat sejak dulu.
Menurutnya, sudah sepatutnya bagi masyarakat Banjar, termasuk keluarga kesultanan merasa bersyukur telah memiliki mutiara-mutiara atau para ulama yang sangat dikagumi oleh seluruh umat Islam di penjuru negeri. Termasuk memuliakan para ulama seperti Syekh Abdussamad Bakumpai ini melalui peringatan hari wafat.
“Mudah-mudahan kita bisa mengikuti jejak beliau, khususnya dalam berakhlak, menuntut ilmu serta menebar berbagai kebaikan lainnya,” tutup mantan Bupati Banjar dua periode tersebut.
(BY)