M. Yusuf, Kadisdikbud Prov. Kalsel. (Foto: Robby/suarindonesia.com)
Suarindonesia – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammad Yusuf Efendi mengungkapkan, pembayaran gaji 5.714 guru honorer di Kalsel mengalami keterlambatan, Kamis (27/9/2018).
Ia mengatakan alasan keterlambatan gaji guru honorer dikarenakan anggaran khusus guru honorer pada APBD murni 2018 sudah habis. Adapun APBD murni untuk membayar gaji guru honor sebesar Rp44.296.000.000.
“Anggaran ini kalau dibagi 5.714, maka hanya bisa membayar sampai bulan Juli atau hanya tujuh bulan, jadi masih ada sisa lima bulan,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa guru honorer digaji oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sebesar Rp1 juta per bulan. Tambah Yusuf, pada APBD murni untuk gaji guru honorer hanya dianggarkan selama tujuh bulan, sedangkan lima bulan selanjutnya akan dianggarkan melalui APBD perubahan yang kini sedang dalam tahap evaluasi dari kementerian dalam negeri dan Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Provinsi Kalsel.
“Untuk pembayaran gaji guru honorer lima bulan ke depan sebesar Rp24.349.000.000 itu belum bisa digunakan. Jadi diharapkan kepada para guru untuk bisa bersabar,” jelas Yusuf.
Yusuf menuturkan, keterlambatan gaji guru honorer hanya selama satu bulan, yakni bulan Agustus karena masa evaluasi dari kementerian dalam negeri hanya satu bulan dan sudah bisa ditetapkan melalui peraturan daerah (Perda). Yusuf meyakini ihwal pembayaran gaji guru honorer akan diserahkan pada awal Oktober 2018 mendatang.
“Kami akan bayar dua bulan sekaligus yakni gaji bulan Agustus dan September,” imbuhnya.
Ia memberitahukan bahwa pembayaran gaji guru honorer bukan dilaksanakan pada awal bulan, melainkan tepat di akhir bulan atau bahkan di pertengahan bulan. Ke depannya, Ia berharap agar gaji guru honorer bisa dianggarkan secara langsung selama 12 bulan melalui APBD murni 2019 yang akan datang.
“Tahun 2019 kita harapkan bisa dianggarkan selama 12 bulan melalui APBD murni sehingga tidak lagi seperti ini, kasian para guru kalau gajinya sampai terlambat,” pungkas Yusuf. (BY)