SuarIndonesia – Mengampanyekan pengurangan penggunaan bahan plastik sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari, dilakukan DPD PDI Perjuangan Kalsel.
Itu ketika membagikan 1000 kemasan daging kurban dengan menggunakan bakul purun.
Sedikitnya 10 ekor sapi disembelih di Kantor DPD PDI Kalsel pada hari ketiga Idul Adha bertepatan dengan 12 Dzulhijjah 1444 H, atau Sabtu (01/7/2023).
Ketua DPD PDI Perjuangan Kalsel, Muhammad Syaripuddin mengatakan hal ini berkenaan dengan anjuran Walikota Banjarmasin untuk tidak menggunakan kantong plastik sebagai kemasan pembagian daging kurban.
“Sudah beberpa tahun ini pelaksanaan kurban kami tidak menggunakan kantongan plastik dan menggantinya dengan tas anyaman purun yang merupakan kearifan lokal,” ucapnya
Ia mengatakan penggunaan bakul purun juga diharapkan memiliki domino yang positif.
Selain ramah lingkungan, juga membawa manfaat ekonomi bagi pengrajin bakul purun.
“Kami berharap ekonomi kerakyatan juga membaca peluang dari hal seperti ini, sudah saatnya kita gotong-royong dalam memajukan kesejahteraan,” ujarnya.
Tentang daging kurban dibagikan kepada masyarakat fakir miskin serta dilingkungan kantor partai yang terletak di Jalan A.Yani Km.5,7 Banjarmasin,
Bang Dhin sapaan akrabnya juga mengatakan, sumbangan kader PDI – P baik dari Kepala Daerah maupun Anggota DPR RI dan DPRD di Kalsel.
Dan ada 45 ekor sapi dan beberpa ekor kambing dibagikan ke segenap pengurus partai PDI P di Kalsel tingkat kabupaten dan kota.
“Alhamdulillah ini adalah bentuk kesadaran yang bersangkutan dan juga bentuk solidaritas, bahwa yang mampu harus peduli kepada sesamanya.
Pembagian daging kurban tidak hanya anjuran agama, tapi mengkonsumsi daging juga nantinya diharapkan bisa menambah gizi dan kesehatan,” ucap Bang Dhin.
Sementara itu, Ustadz Ilham Humaidi yang diundang selaku penyembelih hewan qurban mengatakan, menyembelih hewan kurban itu ada adabnya sesuai dengan permintaan nabi ismail terhadap ayahnya nabi ibrahim.
Diceritakan Nabi Ibrahim mendapat mimpi atau wahyu dari Allah SWT untuk menyembelih Ismail, seperti tertuang dalam Surat As-Saffat ayat 102 sebagai berikut.
“Ibrahim berkata: Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkanlah apa pendapatmu?”
Kendati begitu, Nabi Ismail justru tidak gentar mendengar cerita dari ayahnya.
Ia justru langsung meminta Nabi Ibrahim untuk menyanggupinya.
“Ia menjawab: Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah, engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”
Peristiwa inilah yang menjadi cikal bakal kisah Nabi Ismail yang akan disembelih oleh Nabi Ibrahim.
Nabi Ibrahim pun dengan keikhlasan menyanggupi hal tersebut. Maka ia membawa Ismail untuk dikorbankan.
Ia pun menajamkan pisaunya dan membaringkan Ismail untuk segera menyembelihnya.
Namun, goresan pisau yang dilakukan Ibrahim di leher Ismail ternyata tidak melukai anaknya.
Pisau yang semula tajam mendadak tumpul. Lalu, terdengarlah seruan Allah SWT kepada mereka berdua, seperti tertuang di Surat As-Saffat ayat 104-109 berikut.
“Dan Kami panggillah dia: Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
Kami abadikan untuk Ibrahim di kalangan orang-orang yang datang kemudian. Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim.”
Setelah itu, Allah memberi seekor kambing untuk disembelih menggantikan Ismail. (HM)