MANSYUR: Layaknya Manusia, Museum Juga Perlu Perawatan

- Penulis

Jumat, 2 Juli 2021 - 22:08 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SuarIndonesia – Banyaknya kerusakan yang ada di bangunan Museum Sultan Suriansyah rupanya membuat Sejarawan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Mansyur angkat bicara.

Anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Banjarmasin itu mengaku sangat prihatin dengan kondisi bangunan museum yang masih satu kompleks dengan Makam Raja Banjar itu.

Menurutnya, museum memiliki beberapa fasilitas yang bisa dimanfaatkan wisatawan maupun juga peziarah yang datang untuk menambah pengetahuan terkait Kesultanan Banjar.

“Sayang sekali, museum ini tampaknya tidak terawat sama sekali. Selain kondisi bangunannya yang rapuh dan kurang layak, banyak kerusakan di beberapa bagian,” ungkapnya saat dibincangi awak media, Jumat (2/7/2021) petang.

Ia juga menyayangkan aktivitas museum yang jarang dibuka. Berdasarkan informasi yang dihimpunnya. Kalaupun museum itu dibuka hanya pada waktu tertentu sesuai kebijakan pengelola.

“Apalagi setelah pandemi covid 19 melanda. jarang sekali dibuka untuk umum,” imbuhnya.

Informasi itu didapatkannya setelah melakukan kunjungan ke museum beberapa hari yabg lalu.

“Dengan kondisi yang seperti ini menurut penjaga museum, rawan sekali dimasuki oknum yang berusaha menjarah koleksi,” ungkapnya.

Pengelola khawatir kalau koleksi semuanya dibawa ke museum ini, dengan kondisi museum yang rusak akan mudah dibobol dan dijarah.

Koleksi bernilai tinggi, unik dan satu satunya. Kalau dijarah, tentunya tidak akan ada lagi peninggalan masa lalu.

Sehingga menurutnya dengan alasan itulah dari pihak pengelola makam tidak memajang seluruh peninggalan penting di museum ini.

“Padahal masih banyak koleksi yang sebenarnya perlu sekali dipamerkan untuk jadi bahan pembelajaran generasi sekarang,” ujar Dosen di Prodi Pendidikan Sejarah FKIP ULM itu.

Dari pengamatannya, museum tersebut bangunanya terbuat dari kayu, dan sudah mulai terlihat kurang terawat sehingga pengelola pun berencana untuk merenovasinya. Sayang, kendala dana menjadi persoalan sehingga belum terealisasi.

“Museum ini sangat perlu perhatian pemerintah. Ibarat manusia, museum menyimpan cagar budaya membutuhkan perawatan ekstra,” tegasnya.

Baca Juga :   DEWAN Bawa Masalah Jalan Km 171 ke Kementrian ESDM, Pihak WALHI : 100 Persen Dibebankan Penambang

“Jika manusia harus mandi, berolahraga, dan merawat tubuh ke salon kecantikan, museum juga sama. Perawatannya disebut fumigasi,” tambah Mansyur.

Dijelaskannya, Fumigasi yang dilakukan bukan sekadar merawat museum agar menarik pengunjung, melainkan juga sebagai bentuk apresiasi dari peninggalan sejarah yang dimiliki. Fumigasi tentu membuat museum lebih segar.

Perawatan rutin harus dilakukan. Apalagi, lokasi museum berada tepat di pinggir jalan yang ramai lalu lalang kendaraan bermotor.

Selain itu, rayap bisa membuat kayu-kayu kosen dan koleksi museum menjadi keropos. Fumigasi perlu dilakukan demi keberlangsungan museum supaya bisa tetap memberi tahu sejarah lokal banua.

“Jika itu dilakukan, bukan hanya semakin banyak pengunjung saja nantinya, melainkan juga bentuk apresiasi museum beserta isinya.” pungkas Mansyur.

Diketahui, dalam area Komplek Makam Sultan Suriansyah memiliki beberapa fasilitas yang bisa dimanfaatkan wisatawan maupun juga peziarah yang datang.

Di antaranya berupa museum di halaman atau pintu masuk bagian kanan. Pada bagian atas pintu tertulis Museum Makam Sultan Suriansyah.

Ruang pamernya kecil, sekitar 5 × 5 meter persegi. Koleksinya pun minim. Padahal dari dua etalase yang dipamerkan cukup menarik.

Etalase yang satu berisi guci dan etalase lainnya berisi mangkok, teko, pecahan keramik, batu kerikil, kayu, lempeng batu, koin kuno. Pada dinding museum terpampang gambar Sultan Banjar dan silsilahnya.

Koleksi utama di makam ini berkaitan dengan keberadaan Makam Sultan Suriansyah adalah makam Raja Banjar Pertama yang memeluk agama Islam tahun 1526 M.

Ketika kecil nama Sultan Suriansyah adalah Raden Samudera, setelah diangkat menjadi raja nama dia menjadi Pangeran Samudera dan setelah memeluk agama Islam nama beliau menjadi Sultan Suriansyah. Dia juga memiliki gelar lain yaitu Panembahan atau Susuhunan Batu Habang. (SU)

Berita Terkait

ORANG SURUHAN Fredy Pratama tidak Kenal Sosok “Babah” Hanya Diperintah Transfer Uang
DMDI Kalsel Agendakan Rakerwil dan Bahas Program Kerja ke Depan
DIBEKALI Bimbingan Manasik Ratusan Calon Haji Banjarmasin
KADIS KOMINFOTIK Sorot Program Smart City jadi Fokus Utama
BAKAL Tuntas Akhir Pekan Perbaikan Pipa SPAM Banjarbakula
BPBD Balangan Bakal Ikuti Expo Hari Jadi
SAMPAIKAN ASPIRASI, Lurah -Kades Kecamatan Kelua Minta Dukungan Pemprov Kalsel
JURU Pemelihara Makam Dikeroyok, Tiga Pelaku Diringkus

Berita Terkait

Jumat, 19 April 2024 - 15:21 WITA

ORANG SURUHAN Fredy Pratama tidak Kenal Sosok “Babah” Hanya Diperintah Transfer Uang

Jumat, 19 April 2024 - 01:02 WITA

DMDI Kalsel Agendakan Rakerwil dan Bahas Program Kerja ke Depan

Jumat, 19 April 2024 - 00:59 WITA

DIBEKALI Bimbingan Manasik Ratusan Calon Haji Banjarmasin

Jumat, 19 April 2024 - 00:49 WITA

KADIS KOMINFOTIK Sorot Program Smart City jadi Fokus Utama

Kamis, 18 April 2024 - 23:03 WITA

BPBD Balangan Bakal Ikuti Expo Hari Jadi

Kamis, 18 April 2024 - 22:07 WITA

SAMPAIKAN ASPIRASI, Lurah -Kades Kecamatan Kelua Minta Dukungan Pemprov Kalsel

Kamis, 18 April 2024 - 22:00 WITA

JURU Pemelihara Makam Dikeroyok, Tiga Pelaku Diringkus

Kamis, 18 April 2024 - 21:53 WITA

DUA PELAKU Pencuri di Sebuah Gudang Disergap Polisi

Berita Terbaru

Kalsel

DIBEKALI Bimbingan Manasik Ratusan Calon Haji Banjarmasin

Jumat, 19 Apr 2024 - 00:59 WITA

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Banjarmasin Windiasti Kartika ST, MT

Kalsel

KADIS KOMINFOTIK Sorot Program Smart City jadi Fokus Utama

Jumat, 19 Apr 2024 - 00:49 WITA

error: Content is protected !!

Eksplorasi konten lain dari Suar Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca