KORBAN Tewas Banjir Bandang 5.300 Orang!

- Penulis

Kamis, 14 September 2023 - 00:41 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SEBUAH kendaraan rusak tertimbun puing-puing setelah banjir akibat Badai Daniel melanda Derna, Libia, Selasa (12/9/2023). (Getty Images)

SEBUAH kendaraan rusak tertimbun puing-puing setelah banjir akibat Badai Daniel melanda Derna, Libia, Selasa (12/9/2023). (Getty Images)

SuarIndonesia — Tim penyelamat di Libya tengah berjuang untuk mengevakuasi jenazah para korban yang tersapu ke laut akibat banjir bandang yang digambarkan ‘seperti tsunami’.

Setidaknya 5.300 orang tewas, menurut otoritas setempat di Derna, kota yang paling parah terdampak banjir.

Menteri penerbangan sipil Libia, Hichem Abu Chkiouat, mengatakan jumlah korban jiwa diperkirakan terus bertambah, bahkan hingga dua kali lipat.

Dua bendungan dan empat jembatan jebol di Derna, dan menenggelamkan sebagian besar kota ketika Badai Daniel melanda pada Minggu.

(Getty Images)

Sekitar 10.000 orang dilaporkan hilang, kata Bulan Sabit Merah, dan jumlah korban tewas diperkirakan akan terus meningkat.

Sejumlah bantuan sudah mulai berdatangan, termasuk dari Mesir, namun upaya penyelamatan terhambat oleh situasi politik di Libya.

AS, Jerman, Iran, Italia, Qatar, dan Turki termasuk di antara negara-negara yang menyatakan telah mengirimkan atau siap mengirimkan bantuan.

Rekaman video yang direkam pada Minggu (10/9/2023) malam memperlihatkan air sungai meluap dan membanjiri kota dan mobil-mobil terombang-ambing mengikuti arusnya.

Ada banyak cerita mengerikan tentang orang-orang yang tersapu ke laut, sementara yang lain bergantungan di atap rumah untuk bertahan hidup.

Korban tewas akibat banjir bandang di Libia diperkirakan mencapai ribuan orang.

Di satu kota saja, korban tewas mencapai lebih dari 1.500 orang, kata seorang menteri yang mengunjungi Kota Derna di bagian timur Libia, sebagaimana dikutip detikNews dari BBC, Rabu (13/9/2023).

SEJUMLAH permukiman di Kota Derna tersapu ke laut. (Getty Images)

‘Seperti tsunami’
“Saya terkejut dengan apa yang saya lihat, ini seperti tsunami,” kata Hisham Chkiouat, dari pemerintah yang berbasis di wilayah timur.

Sebagian besar Derna, yang dihuni sekitar 100.000 orang, terendam air setelah dua bendungan dan empat jembatan runtuh.

Sekitar 10.000 orang tercatat hilang pascabanjir akibat Badai Daniel, kata Bulan Sabit Merah.

Badai yang melanda pada Minggu (10/09/2023) juga berdampak pada kota-kota di bagian timur, seperti Benghazi, Soussa, dan Al-Marj.

Chkiouat, menteri penerbangan dan anggota komite tanggap darurat pemerintah wilayah timur, mengatakan kepada BBC Newshour bahwa runtuhnya salah satu bendungan di selatan Derna telah menyeret sebagian besar isi kota ke laut.

“Lingkungan yang luas telah hancur – ada banyak sekali korban yang terus bertambah setiap jamnya.

“Saat ini 1.500 orang tewas. Lebih dari 2.000 orang hilang. Kami tidak memiliki angka akurat tetapi ini adalah sebuah bencana,” katanya, seraya menambahkan bahwa bendungan tersebut tidak dirawat dengan baik selama beberapa waktu.

Dia sebelumnya mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa seperempat kota telah hilang.

Tamer Ramadan, ketua Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) di Libia, mengatakan kepada wartawan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan besar “sangat besar”.

Baca Juga :   TOLAK Buka Abaya, Puluhan Siswi Sekolah Dipulangkan

Berbicara melalui video dari negara tetangga, Tunisia, ia berkata: “Tim kami di lapangan masih melakukan penilaian… kami belum memiliki jumlah pasti saat ini. Jumlah orang hilang mencapai 10.000 orang sejauh ini.”

Selain daerah di timur, Kota Misrata di bagian barat juga termasuk di antara wilayah yang dilanda banjir.

Libia berada dalam kekacauan politik sejak penguasa lama Kolonel Muammar Gaddafi digulingkan dan dibunuh pada tahun 2011. Hal ini menyebabkan negara tersebut terpecah menjadi pemerintahan sementara yang diakui secara internasional dan beroperasi dari ibu kota, Tripoli, dan satu pemerintahan lagi di wilayah timur.

Menurut jurnalis Libia, Abdulkader Assad, hal ini menghambat upaya penyelamatan karena berbagai pihak berwenang tidak mampu merespons bencana alam dengan gesit.

“Tidak ada tim penyelamat, tidak ada penyelamat terlatih di Libia. Segala sesuatu selama 12 tahun terakhir adalah tentang perang,” katanya, seperti dikutip dari BBC.

“Ada dua pemerintahan di Libia… dan hal ini sebenarnya memperlambat bantuan yang datang ke Libia karena ini agak membingungkan. Ada orang-orang yang menjanjikan bantuan tetapi bantuan tidak kunjung datang.”

Chkiouat mengatakan bantuan sedang dalam perjalanan dan pemerintah wilayah timur akan menerima bantuan dari pemerintah di Tripoli, yang telah mengirimkan pesawat berisi 14 ton pasokan medis, kantong jenazah, serta lebih dari 80 dokter dan paramedis.

BANTUAN diharapkan segera datang untuk menyokong para penyintas. (AFP)

Utusan khusus AS untuk Libia, Richard Norton, mengatakan bahwa Washington akan mengirim bantuan ke Libia timur melalui koordinasi dengan mitra PBB dan pihak berwenang Libia.

Mesir, Jerman, Iran, Italia, Qatar, dan Turki termasuk di antara negara-negara yang menyatakan telah mengirimkan atau siap mengirimkan bantuan.

Derna, sekitar 250km sebelah timur Benghazi dikelilingi oleh perbukitan di wilayah subur Jabal Akhdar.

Kota ini pernah menjadi kantong kekuatan para milisi kelompok ISIS di Libia, setelah jatuhnya Gaddafi.

Beberapa tahun kemudian mereka diusir oleh Tentara Nasional Libya (LNA), pasukan Jenderal Khalifar Haftar yang bersekutu dengan pemerintahan timur.

Jenderal yang berkuasa itu mengatakan para pejabat pemerintahan wilayah timur saat ini sedang mencermati kerusakan akibat banjir sehingga jalan-jalan dapat dibangun kembali dan aliran listrik dipulihkan untuk membantu upaya penyelamatan.

“Semua badan resmi, terutama bank sentral Libia, harus memberikan dukungan keuangan mendesak yang diperlukan sehingga mereka yang melaksanakan tugas dapat melakukan pekerjaan mereka dan melanjutkan rekonstruksi,” kata dia dalam pidatonya di TV, sebagaimana dikutip Reuters. (*/UT)

Berita Terkait

KLHK DESAK Pemkab-Pemkot di Kalsel Tetapkan Status Tanggap Darurat Karhutla
SEORANG POLISI DIKEROYOK di Depan Karaoke, Empat Pelaku Diringkus
ANTISIPASI Dampak El Nino, Wakapolri Tanam dan Panen Padi di Kalsel
Geger! Skandal Seks Sipir Israel dengan Tahanan Palestina
DUA Orang Tewas Diserang Beruang di Taman Nasional Banff Alberta
RAYAKAN Sukkot Ratusan Warga Israel Lagi-lagi ‘Serbu’ Al Aqsa
MASSA Buruh di Patung Kuda Bubar
RIBUAN MASKER Dibagikan untuk Pengguna Jalan
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 4 Oktober 2023 - 01:27 WITA

RAKOR EVALUASI Penanggulangan Karhutla, Turut Serta Kadishut Kalsel

Senin, 2 Oktober 2023 - 22:01 WITA

KADISHUT KALSEL Ikuti Apel Gabungan Penanganan Karhutla Bersama Wamen LHK

Senin, 2 Oktober 2023 - 21:55 WITA

PAMAN BIRIN Gerakkan Seluruh SKPD Pemprov Bagikan Masker Gratis Dampak Kabut Asap Karhutla

Minggu, 1 Oktober 2023 - 22:12 WITA

KABUT Asap Karhutla, Paman Birin Instruksikan Bagikan Masker Gratis

Jumat, 29 September 2023 - 21:07 WITA

BANK KALSEL Dukung REI EXPO 2023 Sediakan Rumah

Rabu, 27 September 2023 - 19:08 WITA

UPZ Bank Kalsel Salurkan Bantuan Warga GG Syukuri & Gang Suka Damai Akibat Kebakaran

Senin, 25 September 2023 - 21:12 WITA

DUKUNG Teknologi ETLE, Ketua DPRD Kalsel Dianugrahi Penghargaan oleh Kapolda

Minggu, 24 September 2023 - 23:24 WITA

Ribuan Warga Banjarmasin Utara Ikuti Jalan Sehat Bergerak, Masniah Raih Umrah dan Uang dari Paman Birin

Berita Terbaru

error: Content is protected !!

Eksplorasi konten lain dari Suar Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca