SuarIndonesia – Di zaat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) tengah bersiap menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Kota Banjarmasin malah dihantui oleh ancaman banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, Fahruraji mengatakan, kondisi itu dikarenakan posisi Banjarmasin yang dikepung tiga daerah tetangga yang berpotensi mengirim debit air tambahan.
“Dari perhitungan Stasiun Cuaca di Landasan Ulin Banjarbaru, kita ini sebenarnya sudah memasuki musim kemarau, tapi dalam beberapa hari terakhir curah hujan dengan intensitas tinggi masih terjadi di daerah tetangga seperti Kabupaten Batola, Banjar dan Tanah Laut,” ucapnya saat dihubungi awak media, Jumat (24/06/2022).
Kondisi cuca itulah yang menurutnya patut diwaspadai oleh wilayah hilir seperti di Banjarmasin. Sehingga tidak menutup kemungkinan akan ada kiriman debit air yang masuk ke Sungai Martapura.
“Makanya status Banjarmasin ini sebenarnya Waspada Banjir dengan skala ringan sampai sedang,” ungkapnya.
Bukan tanpa alasan, penetapan status tersebut menurutnya dikeluarkan lantaran hampir di setiap harinya Kota Banjarmasin selalu diguyur hujan.
“Dalam seminggu, paling sehari yang cuacanya panas. Sisanya mendung dan hujan,” ujarnya.
Dia melanjutkan, belum lama tadi, Pemprov Kalsel sudah menetapkan status Siaga Darurat untuk bencana karhutla. Alhasil Raji mengaku terjadi anomali keputusan dalam menyikapi kondisi di Banjarmasin.
Baca Juga :
“Masa kita membuat posko waspada penanganan banjir. Sedangkan provinsi menilai banjir sudah lewat, karena Senin (27/06) depan, kami diminta untuk ikut apel bersama dalam mengahadapi ancaman karhutla ini,” jelasnya.
“Beberapa daerah di Kalsel, seperti Tapin, Banjarbaru, dan Batola sudah menetapkan status yang sama untuk menghadapi ancaman karhutla ini. Kita (Banjarmasin) belum,” tambahnya.
Kendati demikian, Raji mengaku tetap menyiagakan armada serta personilnya untuk tetap sigap dalam menghadapi kondisi apapun yang terjadi.
Pasalnya, ia mengakui meski ada ancaman banjir, masih ada beberapa wilayah di Banjarmasin yang masuk dalam kategori rawa terjadi kebakaran lahan.
Totalnya ada 19 titik yang terbagi di beberapa wilayah batas kota, baik itu yang berbatasan dengan dengan Kabupaten Banjar dan Kabupaten Batola.
“Diantaranya kawasan Sungai Andai dan Sungai Gampa yang berbatasan langsung dengan Batola, kemudian wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Banjar seperti Sungai Lulut dan Tanjung Pagar,” paparnya.
“Titik lahan yang paling banyak itu ada di Sungai Gampa dan Sungai Andai. Karena di sana masih banyak terdapat lahan kosong yang rawan jika di wilayah Batola terjadi kebakaran,” pungkasnya. (SU)