SuarIndonsia – Provinsi Kalsel diketahui menerima 120 vial vaksin Astrazeneca Batch (kumpulan produksi) CTMAV547 tersebut.
Penghentian tersebut menunggu pengujian teksisitas dan sterilitas keamanan vaksin oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalsel, HM. Muslim, memastikan belum menggunakan vaksin tersebut.
Dikatakan Muslim pihaknya menunggu arahan pemerintah pusat kelanjutan penggunaan vaksin Astrazaneca Batch 547.
“Penundaan dilaksanakan sampai ada hasil pemeriksaan yang saat ini sedang dilakukan. Penundaan ini dalam rangka keamanan saja, pemerintah kita mengedepankan keamanan dan berhati-hati,” ujar Muslim, Minggu (16/5/2021).
Muslim menjelaskan ditundanya penggunaan vaksin astrazeneca batch 457 lantaran terdapat kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), sehingga diperlukan pemeriksaan yang lebih seksama.
Ia mengatakan, vaksin astrazeneca diperuntukkan bagi petugas pelayanan publik TNI dan Polri.
Dipastikan Muslim, vaksin astrazeneca yang sudah disuntikkan kepada TNI Polri di Kalsel bukan seri batch 457.
Muslim bersyukur tidak ditemukan KIPI pada vaksinasi yang dilaksanakan sebelumnya.
“Sebelumnya seri yang digunakan batch 516 sudah. Tidak ada laporan KIPI terkait pemanfaatan.
Vaksin astrazeneca diberikan bukan kepada masyarakat umum,” ucapnya.(RW)