SuarIndonesia – Ancaman krisis pangan pada tahun 2023 di Provinsi Kalsel perlu diwaspadai.
Ancaman itu, cukup nyata bisa terjadi. Angka produksi padi dalam empat tahun kurun waktu 2019-2022 terus mengalami penurunan.
Ancaman krisis pangan dikhawatirkan benar-benar bisa dirasakan Kalsel pada tahun 2023. Faktanya, pada tahun 2022, produksi padi dari sawah-sawah yang ada di Kalsel di bawah 1 juta ton atau hanya 893 ribu ton.
Produksi padi Kalsel itu mengalami penurunan seperti data tahun 2000-an.
Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, mewanti-wanti agar hal tersebut tidak terjadi.
Sahbirin Noor atau Paman Birin mengingatkan saat ini bangsa Indonesia sedang dihadapkan dengan dinamika ancaman resesi ekonomi dan krisis pangan.
Paman Birin menyebut, gejala-gejalanya sudah mulai dirasakan, antara lain kenaikan beberapa komoditas produk pangan yang cukup tinggi.
Seperti kenaikan harga beras siam dan sejenisnya, yang berasal dari daerah.
Ia meminta semua daerah di Kalsel, termasuk Kabupaten Barito
Kuala yang merupakan salah satunya lumbung pangan andalan, agar siap siaga dalam mengatasi persoalan ini.
“Kita harus mengoptimalkan segala potensi di daerah kita untuk menggerakkan perekonomian dan memelihara kecukupan pangan.
Kabupaten Barito Kuala sebagai daerah lumbung pangan Kalsel hendaknya bisa memanfaatkan momentum ini untuk menggerakkan masyarakat agar lebih produktif lagi dalam mengelola sektor pangan,” ujar Paman Birin. (RW)