SuarIndonesia — Belum lama ini, warga Banjarmasin tengah dihebohkan dengan video kekerasan terhadap anak yang diduga dilakukan oleh orangtuanya sendiri beredar di jagat maya.
Pasalnya dalam video yang berdurasi 12 detik itu seorang perempuan tampak hendak membopong seorang bocah. Namun, si bocah tersebut tampak berontak dan menangis dan berteriak histeris.
Saat hendak membopong si bocah, perempuan tadi tampak dibantu seseorang yang mengenakan sarung.
Belakangan, seorang warganet menuturkan kronologinya. Bahwa bocah itu, rupanya dipaksa disuruh mengemis oleh perempuan dan seseorang bersarung tadi, yang tak lain, adalah kedua orang tuanya.
“Bila tidak mau, si anak pasti dipukuli,” tulis warganet.
Tidak hanya itu, di malam hari, menurut keterangan warganet, orang tua bocah itu juga membawa anaknya yang lain untuk mengemis di pertigaan lampu merah, tak jauh dari gedung PDAM Bandarmasih.
Tidak hanya itu, di malam hari, menurut keterangan warganet, orang tua bocah itu juga membawa anaknya yang lain untuk mengemis di pertigaan lampu merah, tak jauh dari gedung PDAM Bandarmasih.
Rekaman video tersebut seakan memperlihatkan adanya dugaan eksploitasi anak untuk kepentingan orangtuanya yang kerap terjadi di Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan ini.
Tengok saja pengemis yang biasa mangkal di perempatan jalan, yang sambil menggendong bocah kecil itu. Sayang, kondisi ini terkesan luput dari perhatian Pemko Banjarmasin.
Di sisi lain, jauh sebelum video itu viral. Salah seorang warga berinisial EL, mengeluhkan kondisi seorang bocah di bawah umur tampak duduk berselonjor sembari menunggui dagangan kue.
Lokasinya, di trotoar Jalan Ahmad Yani Banjarmasin, kilometer 2.
“Saya sering melihat bocah itu. Dia duduk, menunggui dagangan kuenya. Saya kira, ada ibu atau orang tua yang nungguin. Tapi ternyata tidak ada,” jelasnya, ketika dihubungi awak media melalui sambungan telepon Selasa (23/11/2021) petang.
Tidak hanya ia mengaku sangat miris ketika melihat si bocah tersebut hujan-hujanan sembari masih menunggu dagangan kuenya di tempat yang sama.
Geram dengan kondisi itu, EL pun lantas memilih memotret kondisi bocah itu dari belakang, lalu menguploadnya ke media sosial.
Tak disangka, ada banyak tanggapan. Bahkan sejumlah warga juga mengirimkan pesan ke media sosialnya. Lalu, memberikan informasi di mana lokasi si bocah itu tinggal, hingga kondisi yang kerap dialami si bocah.
“Mereka yang mengirim pesan ke saya itu, ada yang mengaku bertetangga dengan si bocah,” tambahnya.
Bocah yang belakangan diperhatikannya itu ternyata adalah bocah yang sama dengan bocah yang ada di dalam video. Yang diduga dieksploitasi oleh orang tuanya dan kemudian videonya viral itu.
“Saya bingung mau melapor ke mana. Saya hanya berharap ada perhatian dari pemerintah setempat. Bocah seperti itu juga layak mendapat perhatian khusus,” tekannya.
EL pun menjelaskan, ketika video itu viral, ia mendapatkan informasi bahwa dinas terkait langsung mendatangi kediaman di anak. Di kawasan Jalan Pekapuran A. Namun sayang, dari informasi yang didapatnya, si bocah tidak diketahui di mana keberadaannya.
“Saya hanya meminta kepada para tetangganya untuk terus berkabar. Saya khawatir, anak itu jadi kenapa-kenapa. Informasi terakhir yang saya terima, anak itu dibawa orangtuanya entah ke mana,” tutupnya. (SU)