Suarindonesia – Setelah sebulan pemberlakukan pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) program Banjar Bakula yang digagas Pemerintah Provinsi Kalsel ternyata tak berjalan semulus yang direncanakan. Bahkan pembuangan sampah program TPA Regional tak maksimal atau jalan terseok-seok.
“Kami memang sudah melakukan pembuangan sampah selama sebulan dan ternyata jalannya tak berjalan mulus bagi Pemerintah Kota Banjarmasin. Karena TPA yang dikelola Pemprop tampak banyak gangguan mulai kerusakan alat berat hingga waktu operasi yang tidak sesuai dengan rencana awal,’’ ucap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin Drs H Mukhyar kepada awak media, Selasa (07/05/2019) di Balaikota Banjarmasin.
Padahal, ujar Mukhyar sejak beroperasi bulan April lalu, TPA Regional beberapa kali berhenti beroperasi alias banyak hambatan dan menuai protes kemudian sampah yang hendak diangkut tersebut akhirnya dengan terpaksa dipindahkan ke TPA Basirih.
“Tersendat dan seringkali, misal pada kemarin saja armada pengangkut sampah sudah siap mengangkut ke sana. Ternyata UPT Banjar Bakula mengabarkan bahwa alat berat untuk mengurai sampahnya rusak, lagi-lagi gagal dikirim,” papar Mukhyar kepada wartawan awak media, melalui sambungan seluler (7/5).
Bahkan, menurut Mukhyar, Operasi TPA Banjar Bakula yang seperti ini disebutnya tidak berjalan maksimal. Apalagi sesaat sebelum beroperasi ia sempat mengalihkan fungsi dua dari lima truk armada pengangkut sampah TPA Banjar Bakula menjadi pengangkut sampah dari TPS menuju ke TPA Basirih.
“Terus terang paling-paling 1 rit nya kan per truk sampah ini hanya memiliki volume 2 ton. Oleh karena itu 3 truk sampah berarti 6 ton. Nah Banjarmasin dalam hal ini hanya mampu melakukan pengiriman sebanyak 2 rit dan lepas dari perencanaan awal yang mampu mengirim 3 rit,” beber Mukhyar.
Dikatakan, terlepas pengiriman seperti perencanaan awal sebanyak 3 rit yang kemudian hanya mampu menjadi 2 rit tersebut dikarenakan batas waktu operasional yang berkurang dari TPA Banjar Bakula dari waktu yang ditentukan sebelumnya oleh pihak UPT Banjar Bakula.
“Pada awalnya kita sudah merencanakan 3 rit sebab itu kan dibuka sampai malam atau beroperasi sampai malam. Ternyata hanya sampai sore, nah ini yang menyebabkan kita kehilangan mengirimkan 1 rit,” kata Mukhyar.
Oleh karena itu dengan pertimbangan teknis akhirnya Pemko Banjarmasin menghentikan sementara Pembuangan Sampah ke TPA Regional yang selama ini memang tampak belum siap dan sudah mulai menuai protes warga karena jalan akses masuk ke TPA melewati permukiman warga masyarakat Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.(SU)