SOSOK PENGUSAHA Pribumi Ini Berani Melawan Taipan Soal Ketidakadilan di Tengah Persaingan Usaha di Indonesia

SuarIndonesia – Sosok pengusaha pribumi ini berani melawan Taipan soal ketidakadilan di tengah persaingan usaha di Indonesia.

Pada 1 Januari 2023, pria bernama lengkap Andi Syamsuddin Arsyad dengan sapaan Haji Isam, ini merupakan pengusaha muslim genap berusia 46 tahun.

Dalam perjalanan, dia sukses dalam bisnis batubara dan dikenal sebagai pengusaha pribumi yang berani melawan ketidakadilan di tengah persaingan usaha di Indonesia yang sebelumnya dikangkangi para Taipan yang telah menggurita sejak masa Orde Baru.

Nama-nama besar seperti Tommy Winata, Aguan, Franky Wijaya, hingga Anthony Salim pernah dia lawan.

Tampaknya, darah Bugis, Sulawesi Selatan, yang mengalir dalam dirinya membuat Haji Isam menjadi sosok saudagar petarung yang tak kenal kompromi.

Dan pada banyak persaingan atau ‘pertarungan’ bisnis, Haji Isam dikenal lebih ‘nothing to lose’, strategi yang ternyata justru membuatnya kerap menjadi pemenang.

Kini persaingan Haji Isam dengan para Taipan berakhir ‘damai’, setelah mereka berbisnis secara setara.

Haji Isam telah membuktikan bahwa pengusaha pribumi muslim juga bisa bersaing di pentas nasional.

Berkat kejujuran dan kegigihannya, kini kerajaan bisnisnya Jhonlin Group terus menggurita dari mulai bisnis tambang batubara hingga penerbangan, dari kayu hingga gula, dari minyak sampai energi dengan pabrik biodiesel.

Haji Isam (kanan) ketika bersama Presiden RI, Joko Widodo pada suatu acara peresmian perusahaan miliknya

Meski telah dikenal sebagai crazy rich asal Batulicin Kalsel, faktanya Andi Syamsuddin Arsyad  memulai bisnis dari bawah atau dari nol karena sempat menjadi tukang ojek dan operator alat berat.

Untunglah dia bertemu Johan Maulana, pengusaha Tionghoa Surabaya yang memberinya kesempatan belajar cara mengelola tambang.

Sejak 2001, Haji Isam bekerja di perusahaan milik Johan dan menghabiskan waktu dua tahun yang mebuatnya memiliki bekal pengalaman yang kelak bakal mengubah perjalanan hidupnya.

“Tahun 2003, Pak Johan meminjami saya modal untuk menyewa alat berat tambang,” kata Haji Isam.

Berkat kesempatan berharga itu, Haji Isam mulai terjun ke bisnis tambang sebagai dirinya sendiri dengan menjadi kontraktor pelaksana PT Arutmin Indonesia yang merupakan anak usaha PT Bumi Resources Tbk milik keluarga Bakrie.

Selanjutnya pada 2004, Haji Isam memulai bisnis dengan bendera kecil CV Jonlin Baratama, sebagai kontraktor. Setahun kemudian seiring pertumbuhan perusahaan, berdirilah PT Jhonlin Baratama.

Seiring perjalanan waktu, bisnis Haji Isam ternyata terus berkembang.

Dia memiliki bisnis transportasi pesawat terbang di bawah PT Jhonlin Air Transport. Sementara di bidang perkapalan, berdiri PT Jhonlin Marine yang mengelola lebih dari 70 kapal tongkang pengangkut batubara.

Kini, 19 tahun kemudian, perusahaan rintisan awal itu telah menjelma menjadi raksasa bernama Jhonlin Group yang sanggup menambang 400 ribu ton batubara setiap bulan dengan omset lebih dari Rp 400 miliar per bulan.

Bahkan bisnis Haji Isam telah melebar ke bidang agribisnis, biodiesel, energi, hingga ‘wood pallet’. PT JAR atau Jhonlin Agro Raya, bahkan sejak Agustus 2022 telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai PT Jhonlin Agri Raya Tbk dengan kode emiten JARR.

Paling mutakhir, perusahaannya PT Prima Alam Gemilang meresmikan pabrik pengolahan tebu terbesar di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara dengan produk GulaTa. Pabrik diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dengan nilai capital yang disebut-sebut triliunan rupiah.

Sisi lain, meski sukses berbisnis, Haji Isam dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan sederhana.

Dalam keseharian, penampilannya jauh dari kesan glamor. Sering bepergian dengan hanya memakai kaos oblong, celana jeans dan sepatu ‘sneakers’, atau bahkan kadang-kadang cukup bersandal.

Menurut kesaksian beberapa sahabatnya, Haji Isam sejatinya sosok ‘family man’ yang sangat menyayangi keluarga.

Di sela-sela hobi berburu dan ‘off road trekking’, dia kerap terlihat menghabiskan waktu bersama keluarga untuk berlibur atau melaksanakan ibadah.

Pada 2022 lalu, Haji Isam empat kali melaksanakan ibadah umrah, menemani keluarga besarnya secara bergantian.

Lazimnya sosok sukses di manapun, Haji Isam juga memiliki kontroversinya sendiri.

Tak ada satu pun manusia di dunia yang sempurna. Namun tidak semua orang bisa melihat sisi baik untuk mengambil hikmah dan inspirasi atas kegigihan dan kedermawanannya.

Namun satu hal yang pasti, pribadi yang istimewa adalah mereka yang tak pernah berhenti berjuang untuk kebaikan, tak pernah lelah memberi, tak segan berbagi dan menebar manfaat buat sesama. (*/ZI)

 12,602 kali dilihat,  1 kali dilihat hari ini

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!