SuarIndonesia — Bermain Mobil Mini 4 WD di lintasan semen hingga aspal dan ‘dijoki’ langsung oleh seorang runner bukanlah hal yang baru.
Di Indonesia, secara umumnya permainan ini sudah dikenal luas dengan nama Street Mini 4 WD Play On Indonesia.
Sedangkan untuk di Kota Banjarmasin, para pemainnya tergabung dalam komunitas Banjarmasin Street Mini 4 WD.
Komunitas mereka ini terbentuk pada tahun 2021 lalu, bertepatan pada tanggal Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus.
“Awalnya terdiri dari 4 orang anggota, dan sampai saat ini berkembang mencapai 50 angota,” ungkap Ketua Banjarmasin Street Mini 4 WD, Qodri.
Dijelaskan Qodri, bermain Mobil Mini 4 WD dengan menggunakan stick guide ini, pertama kali populer di Negara Italia.
“Dari referensi yang saya dapatkan, permainan ini semakin digeluti lantaran aktivitas masyarakatnya yang gemar olahraga lari,” ucapnya.
Sedangkan untuk permainan adu kencang Mobil Mini 4 WD di lintasan buatan yang diproduksi oleh pabrik mainan, pertama kali populer di Negara Jepang.
“Tapi, ya asal muasal permainan ini inspirasinya sama-sama dari film kartun jepang juga. Kemudian, sama-sama memakai merek Tamiya,” jelasnya.
Benar saja, jika anda mengingat-ingat, di era tahun 1990-an, serial kartun yang paling menginspirasi permainan ini adalah film animasi Dash Yankuro.
Serial kartun ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang mengidolakan sang ayah yang tak lain adalah seorang pembalap terkenal.
Keahliannya dalam mengemudi dikagumi banyak orang. Yonkuro pun menjadikan ayahnya sebagai idola dalam kehidupan sehari-harinya.
Seperti halnya sang ayah yang mencintai mobilnya, Yankuro pun demikian. Ia mencintai Mobil Mini 4 WD-nya.
Yankuro diketahui membentuk Tim Mini 4 WD yang beranggotakan lima orang. Dengan nama tim yang tak asing didengar oleh pencinta serial ini, yakni Dash Warrior’.
Bersama timnya, Yonkuro memulai karirnya dengan cukup gemilang. Ya, bercerita tentang balapan Mobil Mini 4 WD, Tim Dash Warrior tak terkalahkan dalam setiap kompetisi.
Saking tersohornya film ini, mobil Tamiya sesuai dengan setiap mobil yang dimiliki oleh anggota di Tim Dash Warrior banyak diperjualbelikan di toko-toko mainan.
“Film kartun Dash Yonkuro sukses membuat anak terhipnotis dari aksi-aksi film tersebut. Puluhan tahun berselang permainan yang terinspirasi dari film ini masih tetap memiliki penggemar setianya,” ucap Qodri.
Itu dibuktikan dengan berbagai kalangan yang tergabung dalam Banjarmasin Street Mini 4 WD. Tidak hanya digandrungi remaja bahkan orang dewasa, anak-anak usia 10 tahun juga ada, Hafiz namanya.
“Seru, om. Asyik,” ucap bocah yang duduk di bangku Kelas II sd ini.
Lebih jauh, dijelaskan Qodri, tak ubahnya bagi penyuka Mobil Mini 4 WD kecepatan, permainan yang dimainkan komunitasnya juga terkadang memakai mobil mainan yang dimodifikasi. Hanya saja, biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah.
“Alasannya lantaran mobil yang melaju kencang bukanlah jaminan menjadi pemenang. Jadi banyak memakai dinamo standar. Karena keinginan kami, menyehatkan dunia dengan Street Mini 4 WD, jadi orang awam pun bisa memainkannya,” jelasnya.
“Bila ingin gabung, kami persilakan. Boleh membawa Mini 4 WD merek apa pun. Biasanya, kami latihan setiap hari Minggu. Bisa di kawasan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Taman Hijau Muara Kelayan, di kawasan RTH Kamboja, atau di RTH Citra Land,” katanya.(SU)