SuarIndonesia -Pantang menyerah itullah tekad Tesal Onika, Alumni SMA Negeri I Banjarbaru 2018 ini.
Ia pun, pantang putus asa setelah dua kali gagal masuk seleksi Akpol (Akademi Kepolisian).
Ia terus dan terus mencoba mengikuti perwakilan dari Polres Banjarbaru, sesuai tempat tinggalnya dan hingga ketiga kalinya, dinyatakan lulus terpilih.
Itu, pada sidang terbuka penetapan kelulusan seleksi calon Taruna Akpol dan juga Tamtama Polri Tahun 2020 di Aula Bhayangkari Mathilda Batlayeri, Kamis (30/7/2020).
Dari seluruh, Polda Kalsel mengirim tujuh calon Taruina Akpol untuk mengikuti seleksi di tingkat pusat setelah dinyatakan lulus terpilih pada seleksi tingkat Panda (Panitia Daerah) sesuai kuota kirim yang ditetapkan Mabes Polri.
Tesal Onika, menyisihkan lima rekannya yang wanita, sama-sama mendaftar ikuti seleksi masuk Akpol.
“Selamat bagi yang lulus terpilih. Pesan saya jaga kesehatan dan terus belajar agar dapat sukses bisa lulus di tingkat pusat,” kata Kapolda Kalsel, Irjen Pol DR Nico Afinta SIK SH MH, ketika itu,
Pada bagian lain Tesal Onika, mengaku dirinya merasa kuat ketika gagal pertama, dan mencoba lagi.
Ternyata ikuti yang kedua, Tesal Onika, buah hati atau anak ke empat Frans Tanaw gagal lagi. Dan baru ketiga kalinya dinyatakan lulus.
Dituturkan, pada kegagalan pertama, pada nilai Rikes (Pemeriksaan Kesehatan) tahap I, dan yang gagal kedua, jatuh rangking Rikes ke 2.
“Selama kegagalan itu saya terus mencoba dan memperbaiki apa yang membuat diri saya gagal.
Kebetulan saya lahir November, yang dari umur saya sebenarnya masih bisa sampai empat kali mengikuti. Makanya yang ketiga ini saya coba lagi. Saya bersyukur berhasil menuju Semarang untuk mengikuti tahapan berikut,” ungkapnya.
Sementara Frans Tanau, mengaku seleksi dilakukan benar-benar bersih, transparan.
“Saya hanya bisa mendorong semangatnya. Itu dijalani anak saya dengan pantang putus asa meski ini yang kali ketiga anak saya mencoba,” ucapnya.
Diceritakan, dari empat orang anaknya, pertama itu seornag Psikolog di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Kemudian dua lainnya sebagai anggota Polri, tapi lain Akpol. Dan terkahir ini katanya yang getol ingin masuk Akpol.
“Mungkin dari orang tua saya polisi, saya pun dulunya polisi, ya anak banyak ikuti jejak orang tuanya,” ucap Frans Tawau, Purnawiraan Polri, terakhir pangkat AKBP
Namun yang jelas lanjut Fran Tanau, yang dulu jadi Polisi bukan jalur Akpol ini, kemampuan dirinya hanya bisa mendoakan dan terus mendorong semangat, kemampuan Tesal Onika, meski sudah dua kali gagal. (ZI)