SuarIndonesia – Sebagai bentuk komitmen OJK dalam mewujudkan pasar modal yang teratur, wajar, efisien serta melindungi kepentingan investor dan masyarakat,, menyiapkan empat program strategis pengembangan pasar modal kedepannya melalui Pengembangan UMKM,
Peningkatan Supply, Peningkatan Demand, dan Keuangan Berkelanjutan.
“Menuju Ekonomi tangguh, stabil, dan berkelanjutan,”
Hal ini disampaikan Direktur Statistik dan Informasi Pasar Modal OJK Sujanto, saat sosialisasi edukasi pasar modal terpadu Tahun 2022, di Banjarmasin, Kamis (8/12/2022)
Menurutnya sosialisasi ini sebagai rangkaian peringatan 45 Tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia.
” Dengan sosialisasi ini untuk mengenalkan Pasar Modal kepada masyarakat sehingga diharapkan dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Kalsel,” katanya.
Sangat dirasakan bahwa UMKM berperan besar dalam perekonomian Indonesia.
Salah satu langkah yang dilakukan OJK dalam mendukung alternatif pendanaan bagi UMKM untuk pengembangan usaha melalui produk Securities Crowdfunding.
Hingga 6 Desember 2022, total penghimpunan dana secara nasional melalui SCF telah berhasil dimanfaatkan oleh 326 penerbit dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp 694,39 miliar dengan 133.862 investor melalui 11 platform penyelenggara SCF.
Hal ini apabila dibandingkan dengan Pasar Modal memang
terpaut jauh, tetapi SCF telah membuka banyak asa bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya lebih jauh.
OJK bersama Self Regulatory Organization (SRO) terus mendorong perusahaan potensial di wilayah Kalsel untuk dapat memanfaatkan pasar modal sebagai salah satu alternatif sumber pendanaan perusahaan melalui IPO (go public).
Dalam Go public memiliki banyak sekali manfaat bukan hanya semata-mata mengenai sumber dana namun untuk keberlangsungan usaha.
Bursa Efek Indonesia terbuka untuk seluruh jenis, ukuran, sektor usaha untuk memanfaatkan pasar modal sebagai rumah pertumbuhan.
Untuk mempermudah para pelaku usaha untuk go public, BEI menyediakan IDX Incubator yang akan mendampingi perusahaan mulai dari tahap persiapan hingga perusahaan tersebut dapat melantai di Bursa Efek.
Sedangkan para Investor pasar modal tidak perlu merasa khawatir untuk berinvestasi di Pasar Modal.
Pahami punyai instrumen investasinya dan pantau kondisi serta informasinya. BEI menyediakan berbagai upaya perlindungan Investor.
Diantaranya dengan memberikan notasi diletakkan di belakang ticker code perusahaan yang mencerminkan kondisi perusahaan. Selalu know behind the dot.
Sementara itu Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna menjelaskan Demografi perusahaan yang tercatat di BEI untuk Kalimantan 12 perusahaan namun yang berasal dari Kalsel hanya dua perusahaan.
“Paradigma owner yang merasa cukup dan ini harus di rubah. Kita mau para owner bisa lebih bermimpi lebih besar lagi, jangan merasa cukup dengan pendapatan yang ada,” harapnya.
Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) ini dipandu Moderator Gustaf Adolf Martua Rajagukguk Deputi Direktur Pengembangan Informasi Pasar Modal OJK, dengan meangkat tema “Menuju Ekonomi tangguh, stabil, dan Berkelanjutan,” (HM)
665 kali dilihat, 1 kali dilihat hari ini