SuarIndonesia – Sepekan mendatang, akses Jembatan Sulawesi 2 bakal ditutup oleh Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin.
Hal itu dilakukan menyusul proyek pembangunan konstruksi jembatan penghubung Jalan Masjid Jami, Kelurahan Sungai Jingah dengan Jalan Sulawesi, Kelurahan Pasar Lama itu yang sudah mulai dijalankan.
Kepala Bidang Lalu Lintas, Dinas Perhubungan (Dishub) Kita Banjarmasin, Fepbry Ghara Utama mengatakan, rencananya, penutupan akses itu dilakukan lantaran konstruksi jembatan yang lama rencananya akan dibongkar.
Alhasil, Jembatan Sulawesi 1 yang sebelumnya hanya dilalui lajur satu arah dari Pasar Lama menuju Masjid Jami, juga akan digunakan sebagai akses lalu lintas dari arah sebaliknya.
“Jadi karena akan dilakukan pembangunan, arus lalulintas di Jembatan Sulawesi 2 itu dialihkan ke Jembatan Sulawesi 1,” ucapnya saat dikonfirmasi awak media, Minggu (17/07/2022).
Ia menjelaskan, penutupan akses Jembatan Sulawesi 2 tersebut akan mulai diterapkan pada 27 Juli sampai dengan 31 Desember 2022 mendatang.
“Informasi dari Dinas PUPR memang sampai akhir Desember 2022, sesuai dengan masa kontrak pengerjaan jembatan,” jelasnya.
Pengalihan arus ini, diakuinya merupakan salah satu dari rekayasa lalulintas yang sudah disiapkan untuk diterapkan di ruas jalan yang terkenal dengan kepadatan arus lalulintas setiap memasuki jam sibuk tersebut.
Meski akses Jembatan Sulawesi 2 ditutup, Fepbry menuturkan, di sisi Masjid Jami masih diberikan jalan kecil bagi warga yang ingin menuju ke Sungai Miai dan AKT (Antasan Kecil Timur).
“Hanya untuk kendaraan roda dua saja, sedangkan kendaraan roda empat yang ingin menuju Pasar Lama diarahkan untuk memutar balik menuju ke atas Jembatan Sulawesi 1,” ungkapnya.
“Begitu juga pengguna jalan yang keluar dari Jalan Pasar Lama, kendaraan roda dua maupun roda empat yang ingin menuju ke arah Masjid Jami kami arahkan lewat jembatan Sulawesi 1,” tambahnya.
Kendati demikian, Fepbry mengakui bahwa rekayasa lalulintas yang sudah disiapkan tersebut masih belum baku, alias masih bisa berubah.
Pasalnya, pihaknya masih belum mengetahui apakah rekayasa lalulintas yang mengarahkan pengendara untuk putar-balik menaiki jembatan tersebut bisa diterapkan tanpa berdampak terhadap arus lalulintas lainnya.
Baca Juga :
MEGAHNYA Jembatan HKSN 1 Penghubung Kuin Cerucuk, Sisi Bawah Gersang
Karena itu, pihaknya akan melakukan simulasi penerapan rekayasa lalulintas tersebut pada H-1 penutupan.
“Dari simulasi itu kita bisa melihat apakah metode putar-balik ini baik bisa dijalankan atau malah membuat kemacetan,” tukasnya.
“Jika hasilnya malah membuat macet, maka besar kemungkinan akan kita ambil jalan lurus saja, tidak ada putar-balik ke jembatan,” sambungnya.
Dalam penerapannya nanti, Fepbry memastikan pihaknya akan menempatkan petugas Dishub yang standby untuk mengatur arus lalulintas di kawasan tersebut.
Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan dikarenakan kawasan tersebut dipastikan akan terjadi kepadatan lalulintas.
“Jadi kita mengimbau kepada masyarakat Kota Banjarmasin untuk menghindari ruas jalan ke arah Jembatan Sulawesi dan mencari jalan alternatif lain supaya tidak terjebak kemacetan,”katanya.(SU)