SuarIndonesia – “Saya pikir ini sebagai sebuah peringatan dan sebagai antisipasi bagi kita semua,” kata Kepala Kepolisian Daerah Kilimantan Selatan (Kapolda Kalsel) Irjen Polisi Yazid Fanani.
Ia mengatakan peristiwa atas prilaku kriminalitas melakukan penyerangan terhadap pejabat negara yakni Menkopolhukam, Wiranto.
“Yah, kita jelas prihatin dan perlu tingkatkan kewaspadaan. Namun, untuk wilayah kita berlakukan pengamanan lebih ketat,” katanya ketika diminta komentarnya, Jumat (11/10) soal kejadian itu .
Tentunya, peristiwa tersebut menjadi sebuah peringatan bagi semua pihak untuk selalu berhati-hati dan waspada di setiap situasi serta meningkatan pengamanan yang cukup bagi tamu VIP dan mudahan ini tak terulang lagi.
“Saya pikir ini sebagai sebuah peringatan bagi siapapun dan antisipasi bagi semua,” katanya lagi.
Hal senada juga ungkapan dari Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalsel, HM Rosehan Noor Bahri. Ia mengecam dan mengutuk atas perbuatan tersebut.
“Saya mengetuk hati semuanya, mari kita jaga suasana kondusif dan menjaga persatuan, kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI). Kita adalah saudara,” ungkapnya.
Diketahui, Wiranto diserang pria bersenjata saat kunjungan kerja di Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (10/10) lalu, sekitar pukul 11.55 WIB.
Wiranto dan beberapa orang terluka dalam peristiwa di Alun-alun Menes, Desa Purwaraja, Kecamatan Menes Pandeglang.
Sebelum diserang, Wiranto meresmikan gedung baru dan sekaligus memberikan kuliah umum kepada mahasiswa di Universitas Matha’ul Anwar, Pandeglang, Banten
Pelaku pakai masker dan kerudung dan serang Wiranto sesaat setelah turun dari mobilnya dan pelaku berhasil ditahan polisi.
Diantara turut terluka adalah Tokoh Ulama Pandeglang, H Fuad, ajudan Danrem dan Kapolsek Menes, Kompol Daryanto. (ZI))