Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina saat diwawancara awai media terkait kabut asap yang menyaput Kota Banjarmasin.(foto:Robby/suarindonesia.com)
Suarindonesia – Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina menilai kabut asap yang terjadi di Kota Banjarmasin beberapa hari terakhir merupakan kabut asap kiriman dari berbagai wilayah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Ditemui pasca Rapat Paripurna DPRD kota Banjarmasin, Senin (17/9/2018), Ibnu mengklaim ihwal apabila masyarakat Kota Banjarmasin merasa terganggu dengan adanya kabut asap, maka kabut asap tersebut merupakan kiriman dari wilayah lain. Mengingat kata Ibnu, Banjarmasin tidak memiliki hutan dan lahan.
Akan tetapi, ia mengimbau kepada petani yang memanen di lahan 1.827 hektare agar memotong padi jangan terlalu rendah, sehingga kesempatan untuk membakar lahan sangatlah minim. “Dan tidak boleh ada pembakaran lahan di Banjarmasin,” tegas Ibnu.
Terkait masifnya kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan, pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk membantu kabupaten tetangga yang mengalami kebakaran hutan dan lahan.
“Hotspotnya juga semakin banyak ya, kita mendarat di Bandara Syamsuddin Noor sangat teras kabut asapnya,” ungkapnya
Ia mengatakan bahwa dalam dua hari ke belakang kabut asap makin pekat dan tidak menutup kemungkinan dalam beberapa hari ke depan pihaknya melalui Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin akan melakukan pembagian masker kepada masyarakat Kota Banjarmasin agar terhindar dari penyakit ISPA.
(BY)