Suarindonesia – Serapan anggaran Dinas Kesehatan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin mencapai angka 84 persen. Dari penyerapan tersebut memang yang masih terkendala yang belum bisa dilakukan pembangunan Puskesmas Kayu Tangi sehingga masih ada silpa sekitar Rp3,5 miliar lebih.
“Kalau kita paksakan membangun puskesmas tersebut pasti tidak akan selesai karena anggaran tidak mencukupi. Dari pada dibangun tidak selesai jadi lebih baik kita pending terlebih dahulu,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, H Lukman Hakim SKM kepada wartawan, belum lama ini.
Jadi, alasan mempending pembangunan Puskesmas Kayu Tangi tersebut dikarenakan tidak dalam tahap emergensi. Jadi untuk sementara waktu pembangunan itu dipending terlebih dahulu.
“Anggaran untuk membangun puskesmas itu sekitar Rp3,5 miliar dan juga kita harus membongkar total puskesmas yang ada saat ini masih dipakai untuk memberikan pelayanan kesehatan,” katanya.
Ia juga mengatakan, salah satu penyebab terkendalanya pembangunan Puskesmas Kayu tangi tersebut dikarenakan pada pelaksanaan lelang belum bisa dilakukan.
“Penundaan ini selain karena pelaksanaan oelang juga waktunya tak mencukupi dan memang pembangunan puskesmas belum skala prioritas sehingga masih bisa ditunda. Mengingat kebutuhan yang menjadi prioritas dan mendesak adalah Rumah Sakit Sultan Suriansyah,’’ okatanya.
Ia menuturkan, dari total anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Dinkes Pemko Banjarmasin sebesar Rp150 miliar, terserap sebanyak 84 persen dan anggaran terbanyak diserap jatuh di pembangunan fisik Rumah sakit Sultan Suriansyah Banjarmasin.
Namun tahun 2019 alokasi anggaran Pemko Banjarmasin sebesar Rp110 miliar dan bukan menurun jika dibandingkan tahun 2018 yang nilainya mencapai Rp160 miliar. Karena memang ada anggaran pembangunan rumah sakit yang tahun 2019 sudah ditangani Dinas PUPR Banjarmasin.(SU)