SuarIndonesia – Warga Kota Banjarmasin hendaknya tak hanya waspada terhadap penularan CoVID-19 atau virus Corona, akan tetapi perlu waspada terhadap ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin mencatat, sejak Januari hingga April sudah ada 36 kasus yang terjadi di kota ini. Bahkan di Juli korbannya bertambah sebanyak dua, sehingga menjadi 38 kasus.
Sialnya, dari jumlah kasus tersebut, sudah ada dua orang yang meninggal dunia akibat gigitan nyamuk aedes aegypti ini. “Total yang meninggal sampai hari ini ada dua orang,” ujar Kepala Dinkes Banjarmasin, Machli Riyadi, Selasa (07/07/2020).
Untuk itu, Machli mengingatkan warga agar juga perlu waspada terhadap DBD ini. Pasalnya, DBD ini juga bisa mengakibatkan hilangnya nyawa manusia ini sehingga juga perlu diperhatikan.
“Fogging sudah kami lakukan di 38 titik, di dua kecamatan, Banjarmasin Utara dan Selatan,” ucap Machli.
Melihat kondisi ini, Machli berharap adanya kerja sama antar warga dalam upaya pencegahan. Sebab fogging hanya bersifat membunuh nyamuk dewasa. Tapi tak berpengaruh terhadap jentik nyamuk.
“Sementara jentik-jentik nyamuk tetap aman. Jadi, warga harus bergotong-royong untuk memberantas jentik-jentik nyamuk di sarangnya,” bebernya
Dia menambahkan agar warga mengingat rumus lama namun efektif, yakni 3M. Menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, mengubur atau mendaur ulang kembali barang bekas.(SU)