Suarindonesia – Sebanyak 106 bupati dan walikota se Indonesia akan tiba di Banjarmasin pada Rabu 21-22 November untuk mengikuti kegiatan Advocacy And Horizontal Learning (AHL) yang berlangsung di Hotel Best Western, Banjarmasin Timur.
Tujuan kegian tersebut merupakan tindak lanjut pembangunan berkelanjutan yang dilakukan oleh Pemerintah kota Banjarmasin, yang ternyata menjadi pembicaraan nasional, karena keberhasilan pemerintah dalam melakukan pengelolaan sampah dan pengelolaan sanitasi di Kota Banjarmasin yang penuh dengan inovasi.
Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin Drs H Hamli Kursani kepada wartawan, Minggu (17/11/2018), mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan keberhasilan Walikota Banjarmasin tentang inovasi pengelolaan sampah mulai dari aturan perda yang mengatur larangan penggunaan kantong plastik sampai kepada bank sampah serta pengelolaan sanitasi di Kota Banjarmasin.
Jadi, ujar alumni IPDN ini, setelah walikota menyampaikan latar belakang dilaksanakan kegiatan Advocacy And Horizontal Learning (AHL) yang berlangsung dua hari
“Sekarang sudah dilakukan rapat persiapan. Sedangkan rencana kegiatan akan dibuka kesempatan untuk pimpinan daerah yang datang nanti untuk sama-sama berbagi pengalaman dalam hal penataan pengelolaan pembangunan berkelanjutan. Untuk Banjarmasin sendiri akan mengangkat sanitasi dan pengelolaan sampah,” ucap Hamli.
Hamli mengklaim 106 kabupaten/kota tersebut datang ke Banjarmasin tidak saja ingin melaksanakan AHL, tetapi lebih ingin tahu bagaimana Banjarmasin berhasil berinovasi menjadi 7 kota layak huni se-Indonesia.
“Selain masyarakat, pemerintah juga dituntut untuk membentuk Kota Banjarmasin menjadi salah satu kota terbaik di Indonesia. Terlebih Pemerintah Kota sedang menggaungkan 2.500 wirausaha baru dan Banjarmasin Smart City, serta yang menjadi bahan acuan pada pertemuan mendatang terkait inovasi sistem sanitasi dan pengelolaan sampah di Banjarmasin,” ujar Hamli.
Bahkan, ujar Hamli, 106 pimpinan daerah yang datang ke Banjarmasin tersebut adalah untuk belajar dengan Pemerintah Kota Banjarmasin. “Istilah kerennya mereka ingin belajar bagaimana pembangunan berkelanjutan kita tentang sanitasi dan pengelolaan sampah di Kota Banjarmasin,” kata demikian Sekdako Banjarmasin Hamli Kursani.(SU)