SuarIndonesia – Siti Raisa Miranda alias Echa ‘Si Putri Tidur’ dari Banjarmasin kembali terlelap. Kali ini gadis berusia 17 tahun itu diketahui sudah tidak bangun selama 7 hari terakhir.
Kondisi Echa juga dikabarkan sempat mengalami kejang-kejang, tepat di hari kedua (3/4/2021) saat tidur panjangnya. Karena tidak mau ambil resiko, orang tuanya pun akhirnya mengantarkannya ke RSUD Ansari Saleh Banjarmasin.
Sang ayah Echa, Mulyadi menceritakan tidur panjang yang dialami putrinya itu sudah sering terjadi. Jika dihitung sejak pertama terjadi pada tahun 2017, ini merupakan kali ke-13 Echa mengalami tidur panjang.
“Karena kemarin itu Echa kejang-kejang. Kita takut Echa mengalami epilepsi atau ayan,” ucapnya, saat ditemui awak media di kediamannya, Kamis (8/4/2021) siang
Beruntungnya, lanjut Mulyadi, hasil pemeriksaan medis kondisi Echa masih dalam keadaan normal. Akhirnya, ia pun kembali membawa putrinya balik ke rumah untuk dirawat oleh keluarga.
“Selama di rawat rumah sakit sampai sekarang Echa masih belum bangun,” ujarnya.
Ikhtiar pengobatan untuk menyembuhkan kelainan Echa pun sudah dilakukan keluarga, mulai dari pengobatan medis hingga non medis. Namun hasilnya masih tetap nihil.
“Berbagai alat di rumah sakit sudah dicoba. Pengobatan non medis (paranormal) pun juga,” ujarnya.
Mulyadi mengaku masih belum mengetahui pasti kelainan apa yang dialami Echa. Sebab berdasar pemeriksaan medis, kondisi putrinya itu tak ada penyakit.
Kendati demikian, pihak keluarga seolah tak ingin pasrah dengan keadaan. Mulyadi masih berharap ada orang yang bisa menyembuhkan kelainan putrinya itu.
Pria berusia 52 tahun itu mengajak siapa pun yang bisa menyembuhkan Echa agar tidak lagi mengalami tidur panjang untuk datang ke kediamannya di Jalan Pangeran, Kelurahan Pangeran nomor 3 RT 04 RW 01, Banjarmasin Utara.
“Siapa pun yang bisa menyembuhkan Echa, silakan datang ke sini. Pintu rumah kami terbuka lebar,” ungkapnya dengan penuh harap.
Menurutnya, sebenarnya harapan untuk menyembuhkan Echa itu sudah lama tertuang di benaknya, namun enggan diungkapkan.
“Tapi karena melihat kondisi dia (Echa) seperti ini, saya jadi tidak tega,” pungkasnya.
Di satu sisi, Mulyadi mengungkapkan bahwa putrinya mengidolakan sosok orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo. Obsesi Echa yang masih belum tercapai yakni bertemu sang presiden.
“Semalam waktu Pak Jokowi datang ke Kalsel, sebenarnya kita pengen menemukan. Tapi kondisi Echa saat itu kembali tidur lama,” tuturnya.
Saat ini pun Echa masih tertidur seperti orang tidur pada umumnya. Pihak keluarga berharap Echa bisa bangun dan beraktivitas kembali seperti biasa.
Agar nutrisi tubuhnya terjaga, sesekali Mulyadi dan istri memberikan makanan dengan disuap saat kondisi Echa tenang.
Mulyadi melanjutkan, sempat disarankan pihak Rumah Sakit (RS) agar memasang selang nasogastrik untuk menunjang kebutuhan makan gadis Kelas 10 SMA Negeri 6 Banjarmasin tersebut.
“Kemaren ada disarankan pihak RS menggunakan selang dari hidung untuk ataupan makannya, tapi kami tolak, karena menurut saya itu menyakiti Echa,” beber Mulyadi.
Meski begitu, menurutnya tidak ada cara khusus untuk merawat anak kedua dari 4 bersaudara tersebut.
“Semingguan ini tidak ada cara khusus sih merawat Echa ini. Cuma mamahnya paling yang memijat Echa,” tutupnya.
Sementara itu, Ibunda Echa, Siti Lili Rusitah mengungkapkan, jika pihak sekolah SMAN 6 Banjarmasin memaklumi hal tersebut.
“Alhamdulillah di sekolah aman saja. Kami juga mengirimkan bukti foto sama tanda tangan dari ayahnya. Jadi sekolah memaklumi saja,” tutupnya.
Awalnya di tahun 2017, Echa pernah mengalami gejala serupa. Saat masih berusia 13 tahun itu, Echa sempat tertidur selama 13 hari. Rentang waktu itu merupakan yang paling lama Echa tertidur. (SU)