SuarIndonesia – Sekitar pukul 18.00 WITA, kawasan Masjid Sabilal Muhtadin sudah disesaki oleh ribuan warga yang ingin mengikuti salat maghrib sekaligus menjalankan amalan dalam rangkaian menyambut malam Nisfu Sya’ban secara berjemaah.
Saking banyaknya jemaah, bahkan bagian taman dan lapangan dari masjid yang dikenal sebagai salah satu masjid bersejarah di Kota Banjarmasin itu juga dipenuhi oleh barisan shaf.
Salah seorang jemaah, Surya mengaku sengaja datang ke Masjid Sabilal Muhtadin bersama istri dan dua anaknya agar bisa ikut ‘beamalan’ (membaca doa) bersama ulama-ulama yang lain.
“Apalagi yang mimpin ibadah malam nisfu kali ini adalah Guru Ilham Humaidi,” ungkapnya saat dibincangi Minggu (28/03/2021) malam.
Selain itu, alasan lain yang membuat keluarga kecil asal Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin itu ikut beribadah di Masjid Sabilal Muhtadin dikarenakan rasa rindu yang mendalam dengan suasana bulan suci Ramadhan.
“Puluhan ribu jemaah yang hadir seperti ini membuat kami rindu dengan suasana tarawih saat puasa Ramadhan,” ujarnya.
Karenanya, ia berharap, dengan membaca surah yasin, dzikir, salat hajat dan salat tasbih berjamaah, ia berharap agar segala hajat dan harapan seluruh umat muslim khususnya di Kota Banjarmasin ini bisa terkabulkan.
“Yang utamanya kita sangat berharap pandemi Covid-19 ini bisa hilang dan umat muslim kembali bisa menjalankan ibadah seperti semula tanpa ada batasan,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Badan Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Darul Quthni menjelaskan pelaksanaan ibadah malam Nisfu Sya’ban 1442 Hijriah ini sudah dipersiapkan dengan matang.
Sejak Jumat kemarin, pengurus salah satu masjid terbesar di Banjarmasin ini sibuk mempersiapkan pelaksanaan ibadah yang rutin digelar pada pertengahan bulan Sya’ban tersebut.
“Sejak Jumat, kami sudah persiapan. Rapat sudah ada beberapa kali. Alhamdulillah Sya’ban ini kita bisa melaksanakannya,” ujar.
Pelaksana ibadah malam Nisfu Sya’ban ini memang sempat ditiadakan pada tahun lalu. Mengingat, pada awal tahun 2020 Pandemi Covid-19 baru terjadi.
Kemudian, mengingat saat ini masih dalam situasi Pandemi, terlebih Kalimantan Selatan masuk program PPKM berskala Mikro tahap IV, sejumlah ketentuan terkait protokol kesehatan Covid-19 pun diatur oleh panitia.
Setiap jemaah yang melaksanakan ibadah diwajibkan menggunakan masker dan membawa sajadah sendiri. Kemudian ketentuan menjaga jarak dalam shaf juga harus dipatuhi.
“Kami memenuhi protokol kesehatan. Jarak sudah diatur. Sudah dikasih tanda. Sudah disiapkan tempat cuci tangan, jemaah harus pakai masker,” imbuhnya.
Meski tak ada pembatasan jumlah jemaah dalam pelaksanaan ibadah malam Nisfu Syaban ini, namun ujar Darul Quthni pihaknya membatasi luas lapangan yang digunakan.
Yang mana, untuk posisi jemaah laki-laki dan perempuan juga dipisah. Untuk jemaah laki-laki ditempatkan di lapangan sebelah barat, sementara untuk perempuan di ruang induk masjid.
“Seperti biasa dilakukan di luar masjid, tapi tidak full hanya sepertiga lapangan. Kita melakukan pembatasan juga. Untuk laki-laki di lapangan sebelah barat. Perempuan di ruang induk,” jelasnya.
Selain itu, Darul Quthni menekankan, bahwa pihaknya juga telah berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk pelaksanaan, agar berjalan lancar dan penerapan protokol kesehatan Covid-19 bisa terawasi.
“Kami juga mengimbau kepada jemaah agar selalu berhati-hati. Selain selalu menggunakan protokol, keamanan parkir kendaraan, dan barang berharga juga harus diperhatikan,” imbuhnya.
“Kalau melihat dari jumlah warga yang ikut beribadah malam ini bisa kira-kira belasan ribu. Karena ruang induk masjid yang isinya bisa menampung sekitar 5 ribu orang saja penuh. Sedangkan yang ada sekarang ini lapangan dan taman-taman masjid penuh dengan jemaah,” tutupnya. (SU)