Suarindonesia – Sempat hujan interupsi, akhirnya rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara hasil Pemilu 2019 gelaran KPU Kota Banjarmasin, berakhir dengan catatan.
Pleno untuk menetapkan kembali hasil penghitungan di lima kecamatan, semua keberatan saksi dan catatan kejadian dibuatkan berita acara di Hotel G’Sign Banjarmasin, Minggu (5/5/2019) dinihari.
Empat komisioner KPU Banjarmasin membubuhkan tandatangan bersama para saksi parpol yang keberatan dalam surat pernyataan. Dalam rapat pleno terbuka ini ditemukan ketidaksesuaian Data Pemilih Tetap Hasil Perbaikan Ketiga (DPTHP3) yang sudah ditetapkan KPU Kalsel sebanyak 447.085 pemilih. Rinciannya, laki-laki 220.319 dan perempuan 226.766.
Sementara pemilih tetap untuk Presiden-Wapres RI berjumlah 445.179 orang. Dari dua data ini ditemukan selisih DPTHP3 sebanyak 1.906 orang. Berikutnya, pada DPT DPR RI berjumlah 444.456 selisih 2.629 orang. DPD RI berjumlah 444.787, terdapat selisih 2.298 orang. Berikutnya, DPRD Provinsi Kalsel dapil 1 444.009 selisih 2.076 orang. Terakhir, DPRD Kota Banjarmasin 445.157 selisih 1.928 orang.
“Perbedaan jumlah DPT ini setelah ditanyakan kepada PPK, ternyata KPPS yang mengubahnya dengan mengurangi jumlah DPT di TPS dengan berbagai alasan,” beber Ketua KPU Kota Banjarmasin, Gusti Makmur, saat memimpin rapat pleno terbuka itu.
Dia menyebut perbedaan data itu, terdapat pada data yang ganda, meninggal dunia dan pindah memilih tidak perlu dimuat lagi dalam DPT. Berdasarkan alasan itu, maka petugas KPPS pun mencoretnya.
Hasilnya, terjadilah pengurangan, sehingga menyebabkan data DPTHP3 tidak sinkron. Namun, beber Gusti Makmur, masalah itu tak mengurangi dari hasil hitung surat suara, melainkan hanya bersifat keperluan dalam administrasi.
“Jadi, ketika di TPS dan di Kecamatan tidak bisa diselesaikan juga, maka kita clearkan di kota,” kata Gusti Makmur kepada awak media usai menutup rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara di Hotel G’Sign, Minggu (5/5/2019) pukul 04.15 WITA.
Gusti Makmur mengaku bersyukur bisa menyelesaikan pleno rekapitulasi penghitungan suara yang digelar secara maraton itu. Meski mengalami perubahan administrasi, akan tetapi ketika direkap kembali di tingkat provinsi yang akan ditangani KPU Provinsi Kalsel.
“Jadi, tidak ada masalah, alhamdulillah. Insya Allah, hari ini akan dikirimkan pukul 11.00 WITA ke KPU Kalsel,” ujarnya.
Khusus terkait perolehan hasil hitung surat suara, Gusti Makmur menegaskan lagi tak bisa mengumumkan pemenangnya. Ia menegaskan rapat pleno itu hanya merekap surat suara perolehan peserta pemilu maupun calegnya.
“Kami tak bisa mengumumkan siapa yang tertinggi. Bisa dilihat dari data yang ada,” ujarnya.
Gusti Makmur berdalih, pihaknya tidak bisa menebak siapa yang bakal terpilih, meski saat ini DPD dan DPR RI masih menunggu data dari seluruh kabupaten/kota lainnya di Kalsel. “Mungkin, untuk caleg DPRD Kota Banjarmasin bisa diketahui siapa saja yang akan menjadi anggota dewan terpilih,” pungkasnya.
Untuk perolehan suara Pilpres 2019, tercatat ada 361.447 pemilih menyalurkan hak suaranya. Rinciannya, Jokowi-Ma’ruf Amin 130.760 suara berbanding suara Prabowo-Sandi 230.687. Ini berarti paslon 02 menang telak di lima kecamatan yang ada di Banjarmasin.(SU)