SuarIndonesia – Tiga Direksi PT. Air Minum (AM) Bandarmasin, yang baru menghadpai tugas berat yakni menekan penurunan angka NRW dapat dilakukan minimal 1 persen pertahun.
“Kelancaran air bersih di Kecamatan Banjarmasin Barat dan Banjarmasin Utara masih rendah berkaitan dengan angka kehilangan air atau NRW (Non Revenue Water) yang mengalami peningkatan dari 28 naik menjadi 30,2,” kata Walikota Banjaramsin, Ibnu Sina.
Ini ketika melantik Direksi yang baru yakni Muhammad Ahdiat, ST sebagai Direktur Utama, Edwarsyah, ST sebagai Direktur Operasional dan Syahrani, SE sebagai Direktur Umum dan Pemasaran.
Sementara, Ketua PERPAMSI (Persatuan Persatuan Air Minum) Kalimantan Selatan (Kalsel), Syaiful Anwar mengatakan untuk menekan angka NRW perlu efford atau semangat yang sangat kuat karena biayanya sangat mahal.
Persoalannya untuk mengukur kebocoran pipa yang berada di dalam tanah memerlukan biaya sangat mahal dan peralatan khusus yaitu Electric Meter Area.
“Angka NRW hampir terjadi di seluruh Perusahaan Air Minum di Kalsel dngan kisaran 28 hingga 30 persen.
Selain itu, NRW juga dipengaruhi oleh resevoir dan Water Treatment Plant (WTP),” ucapnya.
Sementara, Direktur Utama PT AM Bandarmasih, Muhammad Ahdiat mengatakan untuk mengurangi angka kebocoran air atau NRW sangatlah kompleks.
Pihaknya bakal melakukan pembenahan infrastruktur dengan perbaikan jaringan pipa.
Permasalahannya PT AM Bandarmasih tidak bisa meningkatkan tekanan pipa karena pasti mengalami kebocoran akibat jaringan pipa yang sudah tua.
Selaku Direktur Utama, dirinya berharap bisa mendapatkan penyertaan modal dari pemerintah untuk memperbaiki jaringan pipa sekaligus meningkatkan batas konsumsi air bersih, yang saat ini berada pada kisaran 14 hingga 15 kubik per rumah tangga.
Sedangkan Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin, M Yamin berharap agar Direksi yang baru dilantik segera mengadakan pertemuan dengan anggota dewan.
Direksi yang baru harus menjelaskan alasan dan kepentingan meminta penyertaan modal.
Kalau alasan tepat dan dapat diterima oleh kawan-kawan anggota dewan, tentunya mereka bakal menyetujui permintaan direksi.
Sebelumnya Walikota Ibnu Sina mengatakan pelantikan jajaran direksi, karena masa jabatan direksi lama berakhir.
Masa jabatan Direktur Utama, Ir Yudha Achmady berakhir pada 7 Juli, yang dilanjutkan oleh Farida Ariati sebagai Pelaksana tugas.
Jabatan Farida Ariati sendiri sebagai direktur umum dan pemasaran serta Supian sebagai direktur operasional berakhir tepat 16 Juli 2023.
Ibnu Sina mengatakan agar trio direksi baru mempertahankan hasil kinerja baik yang telah diwariskan oleh direksi yang lama. (*/SU/ZI)