SuarIndonesia — Pemerintah Rusia membantah tuduhan negara-negara Barat bahwa bos tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, dibunuh atas perintah Kremlin.
Rusia menyebut tuduhan tersebut sebagai sebuah “kebohongan mutlak” dan menolak mengonfirmasi kematian Prigozhin sampai hasil tes DNA keluar secara resmi.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan tuduhan Barat dan pihak-pihak lainnya adalah salah.
“Sekarang ada banyak spekulasi seputar kecelakaan pesawat ini dan kematian tragis penumpang pesawat, termasuk Yevgeny Prigozhin. Tentu saja, di Barat, semua spekulasi ini disajikan dari sudut pandang yang sudah diketahui,” kata Peskov seperti dikutip CNNIndonesia dari Reuters, Jumat (25/8/2023).
Dia menegaskan, “Semua ini adalah kebohongan mutlak, dan mengenai masalah ini, kita perlu mendasarkan pada fakta. Belum banyak fakta. Fakta-fakta tersebut perlu dibuktikan dalam investigasi.”
Peskov menegaskan sangat penting menunggu hasil berbagai tes serta hasil penyelidikan.
Sebelumnya bos Wagner Prigozhin dan sembilan orang lainnya, diduga tewas dalam kecelakaan pesawat di daerah Tver, Rusia, pada Rabu (23/8/2023).
Layanan darurat Rusia melaporkan jet pribadi Embraer Legacy itu jatuh di dekat Desa Kuzhenkino, dalam perjalanan dari Moskow menuju St. Petersburg.
Sebelum jatuh, Embraer Legacy sempat menukik tajam 30 detik, dan jatuh lebih dari 8.000 kaki dari ketinggian jelajahnya. Di dalam pesawat adalah tujuh penumpang dan tiga awak pesawat, termasuk Prigozhin dan salah satu tangan kanannya Dmitry Utkin.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Prigozhin dan korban lainnya yang tewas dalam insiden itu.
Saat ini penyelidik Rusia sudah membuka penyelidikan atas kecelakaan pesawat tersebut, namun belum mengungkap kecurigaan awal mengenai penyebab pesawat jatuh.
Moskow juga belum secara resmi mengonfirmasi identitas jenazah yang ditemukan di lokasi kecelakaan. (*/UT)