SuarIndonesia – Di tahun 2022 ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin kembali melakukan review Feasibility Study (FS) atau studi kelayakan dan detail engineering design (DED) terhadap pembangunan akses Jembatan Sungai Jingah menuju Sungai Bilu dan sebaliknya.
Diketahui sebelumnya, rencana proyek pembangunan jembatan penghubung antar dua kelurahan tersebut mulai direncanakan pada tahun 2018.
Namun terkendala karena beberapa hal terpaksa pembangunan ditunda hingga dijadwalkan kembali di tahun 2023 mendatang mulai dilakukan.
“Sebelumnya sudah dilakukan di tahun 2018 lalu dan kita coba review kembali. Termasuk titik dan lokasi nantinya di mana,” ucap Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah kepada awak media, Senin (28/11/2022).
Tidak hanya fokus pada pemilihan titik lokasi yang strategis untuk pembangunan saja. Pihaknya jug tengah mempertimbangkan konstruksi yang fleksibel untuk jembatan yang dibangun kelak.
Apalagi menurutnya, di kawasan Sungai Jingah khususnya ada wisata religi dan banyak rumah bahari suku Banjar. Sehingga penentuan lokasi untuk pembangunan harus fleksibel dan strategis.
“Opsinya berdasarkan titik awal di 2017 itu antara dua yakni Sungai Bilu Intake PT AM Bandarmasih atau Rumah Makan Lontong Orari. Jadi ada dua,” terangnya.
Titik opsi pembangunan jembatan di sisi kawasan Sungai Bilu tepat di Intake PT AM Bandarmasih.
“Sedangkan seberangnya titiknya di sekitar pertigaan Sultan Adam dan di ujung sekitar Makam Syekh Surgi Mufhti. Untuk titik-titik masih dikaji lagi yang mana paling fleksibel,” imbuhnya.
Pembangunan proyek itu sendiri menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perubahan Kota Banjarmasin tahun 2022.
“Ini sudah jalan. Harapannya di akhir Desember sudah keluar nanti dan sudah bisa di ekspos,” ungkap Suri.
Di samping itu, ia membeberkan proyek pembangunan tersebut dimulai dengan pembebasan lahan dan mulai dilaksanakan di tahun 2023 mendatang berdasarkan data dari hasil review studi kelayakan dan DED yang telah dilakukan sebelumnya.
Adapun konsep awal jembatan yang hendak dibangun ialah jembatan gantung. Namun terkait konsep itu masih didiskusikan pihaknya bersama pimpinan dan DPRD Kota Banjarmasin.
“Apakah nanti dibangun untuk roda dua saja atau roda empat juga,” akhirnya.
Sementara itu, secara terpisah Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, Sukhrowardi menuturkan bahwa pembangunan sudah bisa dilakukan segera.
Pasalnya pembebasan lahan untuk pembangunan jembatan penghubung Kecamatan Banjarmasin Timur dan Kecamatan Banjarmasin Utara telah dianggarkan dalam APBD tahun 2023.
“Baru saja ketuk palu dan anggaranya sebesar Rp5 miliar,” demikian Sukhrowardi.
Untuk konsep pembangunannya, pihaknya sudah menyampaikan keinginan pada Dinas PUPR Kota Banjarmasin agar jembatan bisa dilintasi roda empat. Kalaupun nantinya jembatan yang dibangun sama persis dengan Jembatan Gantung Antasan Bromo.
“Bagusnya titik pembangunan di area samping Intake Sungai Bilu milik PT AM Bandarmasih. Bukan di Jalan Panglima Batur, Kelurahan Surgi Mufti yang akan terhubung ke akses Jalan Seberang Masjid, karena biayanya akan lebih besar lagi. Sebab, harus membebaskan dua kawasan yang banyak permukiman penduduk,” pungkasnya.(SU)
1,005 kali dilihat, 5 kali dilihat hari ini