SuarIndonesia – WDA alias Wulan (28), ibu satu anak nekad mengakhiri hidupnya dengan cara menggantungkan diri dengan tali jemuran di rumahnya , Minggu (1/10/2023)
Korban diketahui warga Jalan Sungai Andai Komplek Herlina Blok Mutiaea VII RT 59 RW 04 Banjarmasin Utara, dan kejadian lngsung dilaporkan warga ke Mapolsekta Banjarmasin Utara.
Anggota Polsekta Banjarmasin Utara, dan Tim Identifikasi Polresta Banjarmasin, di TKP, dan kemudian jasad dibawa Tim Relawan ke rumah keluarganya di Jalan Belitung Darat Banjarmasin Barat.
Dari keterangan Haris, salah satu tertangga, korban jarang bersosialisasi di lingkungan tempat tinggal dan hanya sendirian kurang lebih setahun.”Sesekali ibu dan anaknya datang dan menginap di sini,” ucap Haris.
Disebut, basanya lampu di teras rumahnya menyala pada malam hari dan ada sepeda motor, namun tadi malam, lampu teras tidak menyala, sepeda motornya pun tidak ada.”Saya kira tidak ada orangnya di rumah. Taunya malah begini,” ujar Haris.
Selain itu Ketua RT 59, Bahrudin membenarkan bahwa korban jarang bersosialisasi tapi sebelumnya dia sudah melapor tinggal di kawasan ini.”Memang dia ini sendirian aja di rumah,” ucap Bahrudin.
Salah satu keluarga korban Fitriani, sebut ketika itu cucunyai masuk langsung ke rumah, dimana pintu rumah saat itu tidak terkunci.
“Sesaat cucunya itu masuk, Fitriani mendengar celetukan cucunya kalau ibunya sedang tidur di atas.
Diungkapkan oleh Fitriani, kalau Wulan anaknya tersebut mempunyai riwayat penyakit getah bening, belakangan ini ia sudah sering berobat dan mengeluhkan badannya yang sakit.
“Terakhir bertemu itu pada Jumat malam, tapi ia tidak bercerita apa-apa saat menginap di rumah saya,” kata warga Gang Amal, Belitung itu.
“Pagi tadi saya telpon dia tapi tidak ada respon, segera menuju ke rumah anaknya dan menemukan kondisi sudah tergantung seperti itu,” ungkap sang ini.
Selain itu juga Wenda bibi korban, sebut kalau udah dua kali dia di operasi, ada benjolan di area leher, dan sudah putus asa dengan penyakitnya itu,, sekitar tiga bulan yang lalu, dia divonis dokter atas penyakitnya tersebut.
“Kemungkinan lantaran itu dia jadi depresi, padahal sehari-harinya dia ini ceria, tak pernah berprilaku tidak baik, tapi entah kenapa dia memilih mengakhiri hidupnya seperti ini,” ucap Wenda.
“Saya terakhir kali bertemu dengan Wulan sekitar satu minggu yang lalu, saat keluarga besarnya berkumpul acara Maulid, dia juga sempat cerita kalau terlilit utang untuk membiayai penyakitnya.
Sudah saya bilang jangan terlalu membebani pikiran dengan masalah itu (utang),” tutup Wenda. (DO)